Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenis-jenis Bencana Alam Beserta Pengertian, Penyebab, dan Langkah Mitigasinya

Jenis-jenis Bencana Alam Beserta Pengertian, Penyebab, dan Langkah Mitigasinya Bencana alam. © Entrepreneur.com

Merdeka.com - Bencana alam memengaruhi ribuan orang setiap tahun. Peristiwa buruk seperti ini berpotensi menyebabkan kematian dan kehancuran fisik yang sangat besar. Bencana alam sering tidak terduga dan dapat membuat seluruh masyarakat menderita.

Orang yang pernah terlibat dalam suatu bencana dapat mengalami tekanan emosional. Perasaan cemas, terus-menerus khawatir, sulit tidur, dan gejala seperti depresi lainnya adalah respons umum terhadap bencana sebelum, selama, dan setelah kejadian.

Banyak orang dapat bangkit kembali dari bencana dengan bantuan dari keluarga dan masyarakat, tetapi yang lain mungkin membutuhkan dukungan tambahan untuk mengatasi dan bergerak maju di jalur pemulihan.

Bencana alam adalah peristiwa geologis atau meteorologis berskala besar yang berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa atau harta benda.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.

Berikut jenis-jenis bencana alam beserta pengertian, penyebab, dan langkah mitigasinya:

Tanah Longsor

tanah longsor melanda kongo

©2019 AFP PHOTO/ANGE KASONGO

Jenis-jenis bencana alam yang pertama yaitu tanah longsor. Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran, yang kemudian bergerak ke bawah atau keluar lereng sehingga menimbun bangunan atau apa pun yang berada di bawahnya. Penyebab tanah longsor sendiri cukup beragam.

Beberapa penyebab bencana alam di antaranya curah hujan yang tinggi, erosi tanah, getaran, lereng tebing yang terjal, bendungan susut, tanah tidak padat, pertanian di lereng gunung, dan tumpukan sampah.

Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:

  1. Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing
  2. Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman
  3. Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga
  4. Apabila terlihat ada retakan di tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan sehingga air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah
  5. Hindari melakukan pemotongan tebing sehingga menjadi tegak lurus
  6. Jangan melakukan penebangan pohon di dekat lereng, pohon menjadi penyangga tanah dan resapan air
  7. Hindari mendirikan pemukiman di tepian sungai, hal itu karena rentan terkena erosi. Jadi carilah daerah lain yang lebih aman untuk mendirikan rumah
  8. Buatlah saluran pembuangan air (SPA) yang otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah (SPAT). Saat terjadi curah hujan dengan intensitas yang tinggi, saluran menjadi SPA, tetapi ketika intensitas hujan rendah dapat berubah menjadi SPAT
  9. Menanam jenis tanaman keras dan ringan, yang memiliki perakaran yang menancap dalam di wilayah curam
  10. Mengembangkan usaha pertanian yang ramah longsor lahan, contohnya yaitu menanam makanan ternak dengan cara panen pangkas
  11. Lakukan sosialisasi dengan jangkauan semua penduduk yang tinggal di lereng supaya bisa melakukan evakuasi yang benar dan tepat saat terjadi tanah longsor.

Tsunami

ilustrasi tsunami

©©2012 pakistanweatherportal.com

Jenis-jenis bencana alam yang kedua yaitu tsunami. 

Tsunami adalah gelombang laut besar yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba di dasar laut. Gerakan tiba-tiba ini bisa berupa gempa bumi, letusan gunung berapi yang kuat, atau tanah longsor bawah laut.

Dampak meteorit besar juga bisa menyebabkan tsunami. Tsunami berjalan melintasi samudera terbuka dengan kecepatan tinggi dan membentuk gelombang mematikan yang besar di perairan dangkal garis pantai.

Apabila Anda tinggal di dekat laut dan berpotensi besar tsunami, maka perlu untuk menyiapkan persiapan atau mitigasi prabencana untuk menghadapi tsunami yang tiba-tiba, berikut caranya:

  1. Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.
  2. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di bawah meja.
  3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan obat-obatan.
  4. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu, Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan.

Gempa Bumi

Jenis-jenis bencana alam yang ketiga yaitu gemba bumi. 

Gempa bumi merupakan suatu peristiwa bergetarnya atau berguncangnya permukaan bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), letusan gunung api, maupun runtuhan bebatuan.

Bukan karena kebetulan, gempa bumi yang kerap terjadi di Indonesia disebabkan karena Indonesia terletak di antara tiga lempengan tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia. Kondisi ini mengakibatkan Indonesia rentan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api.

Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.

Gempa bumi bersifat merusak dan bisa terjadi kapan saja dan dalam waktu singkat maupun beberapa menit. Di Indonesia, kita bisa mengikuti informasi terkait gempa bumi di laman BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

Langkah Saat Terjadi Gempa Bumi yang Bisa Dilakukan:

Karena gempa bumi bisa terjadi kapan saja, bahkan saat Anda berada di mana saja. Berikut merupakan hal yang bisa Anda lakukan saat berada di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat:

  • Guncangan gempa bumi akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu tersebut, upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin berjatuhan dan jauhi jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau pun helm, dan bisa pula berdiri di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari keluar rumah.
  • Apabila Anda sedang memasak, segera matikan kompor serta cabut dan matikan semua peralatan yang dialiri listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  • Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala dan segera menuju ke lapangan terbuka, jauhi tiang, pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh dan menimpa anda.
  • Jangan menggunakan lift apabila sudah terasa guncangan. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola bangunan.
  • Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan.
  • Apabila Anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi.
  • Apabila saat terjadi gempa bumi Anda sedang berada di dalam mobil, inilah langkah yang perlu Anda lakukan:

  • Saat terjadi gempa bumi besar, kemungkinan besar Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil Anda.
  • Jauhi persimpangan, dan segera pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.
  • Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
  • Apabila mendengar peringatan dini tsunami usai gempa bumi, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

    Gunung Meletus

    gunung meletus

    ©2018 NASA

    Selain itu, gunung meletus juga tidak luput dalam daftar jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana alam yang satu ini ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik atau perut bumi yang aktif. Indonesia sendiri mempunyai beberapa gunung berapi aktif yang sering mengeluarkan awan panas, hingga terjadi letusan berapi.

    Peristiwa bencana alam gunung meletus pun pernah terjadi pada Gunung Merapi di Yogyakarta. Bencana ini terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Bencana ini pun menelan sedikitnya 353 korban jiwa akibat awan panas, termasuk di antaranya Mbah Maridjan yang disebut sebagai juru kunci Gunung Merapi.

    Berikut langkah prabencana yang bisa Anda lakukan jika tinggal di sekitar gunung berapi dan mengalami erupsi:

    1. Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunungapi.
    2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik.
    3. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
    4. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
    5. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.

    Banjir

    ilustrasi banjir

    ©Unplash/jonfordphotos

    Banjir juga termasuk salah satu dari jenis-jenis bencana alam di Indonesia. Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah.

    Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.

    Bencana banjir ini kerap kali menjadi ancaman bagi kota-kota besar di Indonesia. Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih menjadi salah satu kota besar yang sering terjadi banjir. Bahkan peristiwa banjir yang cukup besar sempat terjadi di awal pergantian tahun 2020 lalu.

    Berikut langkah prabencana yang bisa Anda lakukan saat akan terjadi banjir jikan Anda tinggal di daerah yang rawan:

    1. Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
    2. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di zona rawan banjir
    3. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir
    4. Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita
    5. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi
    6. Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik, dan gas
    7. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar
    8. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka Anda bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikannya dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman

    Kekeringan

    Jenis bencana alam yang sering melanda Indonesia selanjutnya adalah kekeringan. Bencana alam yang satu ini sering kali terjadi ketika memasuki musim kemarau.

    Di musim ini ketersediaan air mulai berkurang atau bahkan habis, sehingga warga tidak dapat mencukupi kebutuhan air sehari-hari, baik untuk dikonsumsi, aktivitas mandi cuci kakus, hingga untuk pengairan lahan sawah.

    Beberapa waktu lalu, Indonesia juga mengalami kekeringan di beberapa wilayah karena tidak turunnya hujan. Bahkan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada agustus 2018, sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi mengalami kekeringan di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB,Jawa Timur, DIY, Banten, NTT, Lampung.

    Jika daerah Anda kerap mengalami kekeringan di musim kemarau, Anda harus terbiasa melakukan mitigasi prabencana sebelum musim kemarau, berikut caranya seperti yang dilansir dari buku saku siaga bencana BNPB:

    1. Menjaga sumber/mata air.
    2. Menggunakan air dengan bijak.
    3. Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam
    4. Secara kolektif membuat waduk atau embung untuk menampung air hujan dan dipergunakan saat musim kemarau.
    5. Dalam konteks pertanian, memanfaatkan mulsa. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
    6. Memenuhi kebutuhan keluarga, membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan.

    Kebakaran Hutan

    Kebakaran hutan juga termasuk salah satu dari sekian jenis-jenis bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi ketika musim kemarau panjang.

    Cuaca panas yang ditimbulkan sering kali memicu timbulnya api di wilayah hutan atau lahan. Sehingga api tersebut semakin lama akan besar dan membakar mampu membakar hutan dan lahan dalam cakupan luas.

    Kebakaran hutan ini sering mengakibatkan kabut asap yang mengganggu pernapasan hingga aktivitas penerbangan. Beberapa tahun lalu sempat terjadi kebakaran hutan cukup parah di Riau hingga membuat kabut asap yang mengganggu kesehatan masyarakat.

    Jika rumah Anda berada di dekat hutan, penting untuk mengetahui langkah apa yang perlu diambil saat terjadi kebakaran hutan:

    1. Apabila tidak memiliki kepentingan, jangan keluar rumah.
    2. Tinggal di dalam rumah. Tutup segala akses udara berasap yang bisa masuk ke dalam rumah dan jaga udara dalam ruangan sebersih mungkin.
    3. Nyalakan Air Conditioner (AC) atau filtrasi udara. Jika tidak memiliki AC dan terlalu pengap untuk tinggal di dalam rumah, carilah perlindungan di pusat.
    4. Segera periksa ke dokter bila memiliki gangguan jantung atau paru-paru.
    5. Cukupi asupan air putih, buah dan makanan bergizi.
    6. Lindungi lubang pernafasan dengan masker/kain setiap kali beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker N95 untuk perlindungan lebih baik. Cuci tangan dan wajah sesudah beraktivitas di luar ruangan. Bila api terus menjalar, segera laporkan kepada Posko Kebakaran atau pihak terkait.

    Angin Puting Beliung

    Angin puting beliung juga termasuk salah satu di antara jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana alam ini ditandai dengan angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat yang menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam.

    Angin kencang ini bisa menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat yaitu 3-5 menit. Pada 2018 lalu, tercatat sebanyak 165 rumah rusak akibat angin puting beliung yang menerjang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Apabila terjadi puting beliung di sekitar tempat tinggal Anda, berikut langkah mitigasi yang bisa Anda ambil:

    1. Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin.
    2. Tutup jendela dan pintu lalu kunci.
    3. Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik.
    4. Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada.
    5. Jangan tiarap di atas tanah.
    6. Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya.
    7. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh.
    8. Jangan berlindung di bawah pohon besar dan papan reklame.

    Badai

    Badai (juga disebut siklon tropis atau topan) adalah badai tropis raksasa yang berputar yang ditandai oleh pusat bertekanan rendah dan pengaturan badai petir yang menghasilkan hujan deras dan angin kencang. Kecepatan angin dalam badai dapat mencapai hingga 300 km / jam dalam kejadian yang sangat parah dan dapat menyebabkan lebih dari 9 triliun liter curah hujan per hari.

    Pusat badai, juga disebut eye, biasanya berdiameter sekitar 30-65 km dan terkenal tenang. Tepi luar eye, yang disebut dinding eye, adalah tempat kecepatan angin terbesar dan curah hujan tertinggi terjadi. Badai menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar ke daerah pesisir dan biasanya melemah di atas tanah.

    Gelombang Panas

    Meski sangat jarang terjadi, namun seiring dengan perubahan iklim, bencana ini mulai menampakkan diri di berbagai negara.

    Gelombang panas umumnya merupakan hasil dari udara yang terperangkap. Selama gelombang panas 2012, udara terjebak di atas sebagian besar Amerika Utara untuk jangka waktu yang lama. Berlawanan dengan bersepeda di seluruh dunia, ia tetap saja hangat dan kering seperti udara di dalam oven.

    Penyebabnya? Sistem tekanan tinggi dari Meksiko. Antara 20 Juni dan 23 Juni, sistem ini bermigrasi ke utara. Itu tumbuh dalam ukuran, dan memarkir dirinya di atas Great Plains Amerika Serikat.

    Sistem tekanan tinggi memaksa udara ke bawah. Kekuatan ini mencegah udara di dekat tanah naik. Udara tenggelam bertindak seperti topi. Ini menjebak udara tanah hangat di tempatnya. Tanpa udara yang naik, tidak ada hujan, dan tidak ada yang mencegah udara panas menjadi lebih panas.

    (mdk/amd)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    10 Fakta tentang Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai dari Geografis hingga Penduduknya
    10 Fakta tentang Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai dari Geografis hingga Penduduknya

    Bukan hanya bagi penduduknya saja, Indonesia punya sederet fakta yang menarik bagi masyarakat dunia.

    Baca Selengkapnya
    ⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
    ⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

    Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

    Baca Selengkapnya
    Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
    Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan

    Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
    Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah

    Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

    Baca Selengkapnya
    Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari
    Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

    Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.

    Baca Selengkapnya
    Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi
    Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

    Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.

    Baca Selengkapnya
    Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo
    Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo

    Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
    Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

    Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

    Baca Selengkapnya
    Sisi Lain Jepang yang Jarang Terungkap, Kehidupan di Desanya Kalah Jauh dari Indonesia?
    Sisi Lain Jepang yang Jarang Terungkap, Kehidupan di Desanya Kalah Jauh dari Indonesia?

    Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang ternyata juga mempunyai sisi lain yang tidak banyak diketahui orang kebanyakan.

    Baca Selengkapnya