Mengunjungi Pulau Liki Papua, Air Lautnya Sangat Jernih Bisa Lihat Keindahan Bawah Laut dengan Mata Telanjang
Pulau terluar Indonesia ini memiliki keindahan alam yang tak terkira
Pulau-pulau terluar Indonesia terkenal dengan pemandangan indahnya, demikian halnya dengan Pulau Liki di Papua.
Pulau ini masih sangat asri. Perpaduan warna hijau pepohonan dengan birunya air laut dan pasir pantai yang putih pun menghiasi pulau ini.
-
Apa wisata Papua populer yang terkenal dengan keindahan bawah laut? Raja Ampat adalah wisata andalan Papua Barat yang menyuguhkan gugusan pulau seperti punggung kura-kura. Pulau ini berada di tengah-tengah laut biru yang cantik nan eksotis. Tempat wisata Papua ini memiliki luas sekitar 4,6 juta hektar. Dikatakan, Raja Ampat menjadi habitat 75 persen spesies laut yang ada di dunia.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan bawah laut di Pulau Putri? Pulau Putri memiliki akuarium bawah laut yang sekaligus menjadi satu-satunya di kawasan Kepulauan Seribu.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan bawah laut Pulau Lengkuas? Pulau ini menjadi destinasi andalan untuk menyelam dan snorkeling. Selain itu, penjaga mercusuar di pulau ini juga memelihara penyu hijau yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
-
Bagaimana wisatawan bisa menikmati keindahan laut Pulau Miang di Kutai Timur? Selain memancing, para wisatawan biasanya menikmati destinasi bawah air seperti terumbu karang dan padang lamun. Para wisatawan bisa menikmati keindahan laut Pulau Miang dengan snorkeling atau freediving. “Rata-rata nelayan di sana menawarkan jasa perjalanan keliling. Bahkan di waktu-waktu tertentu bisa melihat hiu tutul di Pulau Miang,“ sebutnya.
-
Kenapa air laut di Pantai Tenda Biru jernih? Di sana kondisi pasirnya benar-benar bersih, dan tidak ditemukan banyak sampah. Daya tarik utama lainnya yang bisa dirasakan adalah jernihnya air laut Samudra Hindia yang tenang.
-
Dimana lokasi wisata Papua populer dengan danau yang luas? Danau Sentani adalah danau yang terletak di Kabupaten Jayapura. Danau ini menyuguhkan pemandangan hamparan air tenang yang dikelilingi bukit hijau nan asri. Danau yang menjadi sumber air dari 14 sungai ini, memiliki luas sekitar 9,3 hektar.
Mengutip laman Kemenparekraf RI, Pulau terluar Indonesia yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang sangat eksotis.
Tak hanya soal keindahan alamnya. Pulau Liki menarik dikunjungi karena masyarakatnya. Kendati sadar alamnya sangat kaya, mereka tidak mengeksploitasi alam.
Profil
Pulau Liki merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan berbatasan dengan negara Papua Nugini.
Pulau paling timur Indonesia ini secara administratif masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Pulau Liki berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik di utara dan masuk gugusan kepulauan Kumamba yang terdiri tiga pulau: Liki, Armo, dan Kosong. Pulau ini terletak di sebelah utara pulau Papua dengan koordinat 1° 34′ 26″ LS, 138° 42′ 57″ BT.
Mengutip laman p2k.stekom.ac.id, luas Pulau Liki 1.318,54 hektare atau 13,18 kilometer persegi. Jumlah penduduknya hanya 271 jiwa dengan 66 kepala keluarga. Penduduk yang mendiami berasal dari suku besar Sobey.
Mengutip laman sahabatpedalaman.org, para penduduk menggunakan sistem RT (Rukun Tetangga) yang diatur berdasarkan suku pada nama marga, yaitu Teno, Kiman, Weirau, Esries, dan Morsau. Teno menjadi suku yang paling besar di pulau ini.
Daya Tarik
Daya tarik Pulau Liki ialah pasir pantainya yang putih bersih, dengan air laut jernih bergradasi.
Saking jernihnya, wisatawan bisa melihat biota laut dengan mata telanjang. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat gerombolan lumba-lumba yang kerap muncul pada pagi hingga siang hari.
Keindahan bawah lautnya yang tak terkira menjadikan Pulau Liki tempat yang cocok untuk diving atau snorkeling.
Masyarakat
Salah satu kunci di balik keindahan alam bawah laut Pulau Liki ialah masyarakatnya yang menerapkan kearifan lokal dalam menjaga, memelihara, dan melestarikan sumber daya laut.
Menurut adat, masyarakat hanya diperbolehkan mengambil karang yang sudah mati untuk digunakan membangun rumah. Aturan adat ini membuat tak satu pun masyarakat berani merusak terumbu karang yang masih hidup. Mereka juga tidak menangkap ikan dengan cara ilegal dengan tujuan menjaga ekosistem ikan.
Masyarakat Pulau Liki juga memiliki kearifan lokal lain yang membuat kondisi laut terus terjaga, yaitu pemeliharaan hasil non-ikan yakni bia lola (Trochus niloticus).
Pola konservasi tradisional yang juga dikenal dengan nama Abonfan matilon. Kegiatan konservasi ini dilakukan dengan cara menutup wilayah laut dalam jangka waktu tertentu dari penangkapan bia lola. Dengan demikian, biota laut itu mempunyai kesempatan berkembang biak.
Penutupan serta pembukaan kembali area penangkapan bia lola melibatkan sebuah ritual adat. Panen bia lola sendiri biasanya digunakan untuk kepentingan bersama, misalnya pembangunan gereja serta fasilitas umum lainnya.
- Pestapora Pertamina Fastron 2024 Bakal Hadirkan Pengalaman Tiga Hari yang Tak Terlupakan
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024