Penyebab Skoliosis pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejalanya

Merdeka.com - Penyebab skoliosis pada anak masih terus dicari tahu oleh para ahli kesehatan.Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang punggung (tulang belakang) yang ditandai dengan bentuk tulang menyerupai huruf C atau S.
Skoliosis adalah kondisi yang umumnya dijumpai pada anak-anak dan remaja di rentang usia 10 hingga 15 tahun. Sebagian besar kasus skoliosis yang terjadi cenderung ringan. Namun, kurva tulang belakang juga dapat memburuk saat anak-anak tumbuh dewasa hingga ke tahap dapat melumpuhkan.
Kurva tulang belakang yang sangat parah akibat skoliosis dapat mengurangi jumlah ruang di dalam dada, sehingga sulit bagi paru-paru untuk berfungsi dengan baik. Berikut informasi selengkapnya mengenai apa penyebab skoliosis pada anak dan seperti apa gejalanya yang patut untuk Anda ketahui.
Penyebab Skoliosis pada Anak
Mengutip laman cedars-sinai.org, dalam kebanyakan kasus penyebab skoliosis pada anak masih belum dapat diketahui. Seorang anak mungkin dilahirkan dengan kondisi ini, atau bisa juga mengembangkannya di kemudian hari.
Skoliosis terutama paling sering terlihat muncul pada anak-anak di antara usia 10 dan 18 tahun. Skoliosis juga cenderung mempengaruhi lebih banyak anak perempuan daripada anak laki-laki. Kemungkinan penyebab skoliosis pada anak secara umum meliputi:
Sangat penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memastikan anak-anak Anda menjalani pemeriksaan rutin sehingga kondisi seperti skoliosis dapat didiagnosis dan ditangani lebih awal.
Jika skoliosis dapat didiagnosis sebelum anak mengalami lonjakan pertumbuhan, dokter dapat menentukan rencana perawatan yang mencegah pembentukan kurva yang lebih besar selama masa pertumbuhan, mengutip hopkinsmedicine.org.
Gejala Skoliosis pada Anak
Berikut ini adalah beberapa gejala skoliosis pada anak yang paling umum terjadi. Meski demikian penting untuk dipahami bahwa gejala skoliosis dapat berbeda-beda pada setiap anak. Gejala skoliosis tersebut mencakup:
1. Perbedaan tinggi bahu.
2. Kepala tidak terpusat dengan bagian tubuh lainnya.
3. Perbedaan tinggi atau posisi pinggul.
4. Perbedaan tinggi atau posisi tulang belikat.
5. Perbedaan cara lengan menggantung di samping tubuh saat anak berdiri tegak.
6. Selisih tinggi sisi punggung saat anak membungkuk ke depan
Gejala-gejala ini mungkin tampak seperti masalah punggung lainnya atau bisa juga terjadi akibat dari cedera dan infeksi. Untuk itu, pastikan anak Anda menemui penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis lebih lanjut.
Diagnosis dan Perawatan Skoliosis pada Anak
Lantas selanjutnya, bagaimana skoliosis pada anak didiagnosis? Biasanya, penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis skoliosis pada anak dengan melihat riwayat kesehatan lengkapnya dan melakukan pemeriksaan fisik. Anak juga mungkin juga memerlukan tes ini untuk mendapatkan diagnosis skoliosis dengan tepat:
Mengenali skoliosis sejak dini penting untuk pengobatan. Jika tidak diobati, skoliosis dapat menyebabkan masalah dengan fungsi jantung dan paru-paru. Lalu selanjutnya, bagaimana cara mengobati skoliosis pada anak?
Perawatan skoliosis pada anak akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatannya secara umum. Perawatan ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Tujuan pengobatan adalah untuk menghentikan kurva menjadi lebih buruk dan mencegah deformitas. Perawatan skoliosis pada anak mungkin termasuk:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya