Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proses Inseminasi Buatan beserta Risikonya yang Penting Diketahui, Ini Penjelasannya

Proses Inseminasi Buatan beserta Risikonya yang Penting Diketahui, Ini Penjelasannya Ilustrasi dokter. ©Shutterstock/Africa Studio

Merdeka.com - Proses Inseminasi Buatan (IB) adalah proses perkawinan yang dilakukan dengan campur tangan manusia, yaitu mempertemukan sperma dan sel telur agar dapat terjadi proses pembuahan (fertilisasi).

Inseminasi buatan adalah metode pengobatan kesuburan yang digunakan untuk mengantarkan sperma langsung ke leher rahim. Sperma yang telah dicuci dan dipekatkan ditempatkan langsung di rahim pada waktu subur.

Terdapat dua pendekatan utama inseminasi buatan yakni inseminasi intrauterin (IUI) dan inseminasi intraserviks (ICI). Beberapa wanita mungkin juga minum obat untuk merangsang pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan peluang pembuahan.

Orang lain juga bertanya?

Berikut informasi selengkapnya tentang proses inseminasi sekaligus risikonya yang penting untuk Anda ketahui.

Proses Inseminasi Buatan pada Manusia

Pembuahan membutuhkan sperma pria untuk melakukan perjalanan ke atas vagina, melalui leher rahim, ke dalam rahim, dan ke saluran tuba di mana sel telur dibuahi. Namun, terkadang sperma pria tidak cukup kuat untuk melakukan perjalanan ini.

Di sisi lain, ada juga kondisi di mana serviks wanita yang tidak mendukung sperma untuk melakukan perjalanan ke dalam rahim. Dalam kasus ini dan situasi seperti inilah, proses inseminasi buatan dapat membantu seorang wanita agar dapat hamil.

Dilansir healthline.com, dokter dapat merekomendasikan pasangan untuk melakukan inseminasi buatan apabila:

  • telah enam bulan melakukan hubungan seks tanpa kondom jika seorang wanita lebih tua dari usia 35 tahun.
  • telah satu tahun melakukan hubungan seks tanpa kondom jika seorang wanita lebih muda dari usia 35 tahun
  • Terdapat dua jenis proses inseminasi buatan yang dapat dilakukan oleh pasangan, yakni ICI dan IUI.

    ICI (intracervical insemination)

    ICI adalah jenis inseminasi buatan yang pada prosesnya memasukkan sperma ke dalam serviks. Langkah-langkah untuk proses inseminasi ini meliputi:

  • Wanita harus memantau siklus ovulasinya menggunakan metode kalender, USG, dengan mengukur suhunya secara teratur. Kadang-kadang, dokter mungkin meresepkan obat untuk menginduksi ovulasi dan meningkatkan kemungkinan seorang wanita melepaskan banyak sel telur.
  • Pasangan wanita lalu menyumbangkan sperma untuk digunakan atau wanita akan mendapatkan sampel sperma dari donor.
  • Dokter pun akan memasukkan sperma ke dalam vagina menggunakan jarum suntik khusus. Pilihan lainnya adalah menempatkan sperma di penutup serviks yang dimasukkan ke dalam serviks dan bertahan selama waktu yang ditentukan.
  • Wanita biasanya akan diminta untuk berbaring selama 15 sampai 30 menit. Ini idealnya memungkinkan sperma bergerak naik dari serviks ke dalam rahim.
  • Wanita dapat kembali ke aktivitas rutinnya setelahnya. Dalam waktu sekitar dua minggu atau lebih, akan dilakukan tes kehamilan untuk menentukan apakah proses inseminasi berhasil.
  • IUI (intrauterine insemination)

    IUI adalah prosedur memasukkan sperma melewati serviks dan langsung ke dalam rahim. Langkah-langkah untuk proses ini mirip dengan ICI, tetapi biasanya dilakukan dengan sperma yang disiapkan secara khusus. Langkah dalam proses inseminasi IUI adalah:

  • Sperma disiapkan atau "dicuci" untuk menghilangkan protein potensial yang dapat mempengaruhi pembuahan. Hal ini juga membuat sperma lebih pekat. Idealnya, ini akan meningkatkan kemungkinan seorang wanita untuk hamil.
  • Dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut spekulum agar rahim lebih mudah diakses. Dokter akan menggunakan alat tipis khusus yang dimasukkan melalui vagina dan memasukkan sperma ke dalam rahim.
  • Risiko Proses Inseminasi

    Proses inseminasi buatan adalah prosedur yang relatif sederhana dan aman dengan risiko komplikasi serius yang tergolong rendah. Meski demikian, beberapa wanita mungkin dapat mengalami kram atau pendarahan ringan setelah prosedur ini dilakukan. Sebagian lainnya tidak akan mengalami efek sisa sama sekali.

    Ketika proses inseminasi dilakukan secara steril, risiko infeksi atas pasien adalah minimal. Namun, tetap ada kemungkinan seorang wanita akan mengalami infeksi panggul atau pembengkakan setelah prosedur.

    Ada juga efek samping lain yang penting untuk dipertimbangkan. Mengonsumsi obat kesuburan bersama dengan praktik inseminasi buatan dapat meningkatkan kemungkinan hamil ganda, seperti kembar dua atau kembar tiga.

    Kesalahpahaman umum tentang inseminasi buatan dan minum obat kesuburan adalah bahwa hal itu terkait dengan risiko cacat lahir yang lebih besar, yang mana hal ini tidaklah benar menurut American Society for Reproductive Medicine, dilansir dari mayoclinic.org. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Ketahui Faktor Apa yang Menyebabkan Seseorang Harus Melakukan Inseminasi dan Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelumnya
    Ketahui Faktor Apa yang Menyebabkan Seseorang Harus Melakukan Inseminasi dan Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelumnya

    Sejumlah faktor bisa menyebabkan seseorang melakukan inseminasi sehingga perlu mengetahui dengan tepat persiapan yang dilakukan.

    Baca Selengkapnya
    3 Mitos Seputar Bayi Tabung atau IVF yang Banyak Beredar, Ini Fakta Sesungguhnya
    3 Mitos Seputar Bayi Tabung atau IVF yang Banyak Beredar, Ini Fakta Sesungguhnya

    Mitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.

    Baca Selengkapnya
    Banyak Pasangan Usia Produktif Alami Masalah Kesuburan, Begini Saran Dokter untuk Dapat Keturunan
    Banyak Pasangan Usia Produktif Alami Masalah Kesuburan, Begini Saran Dokter untuk Dapat Keturunan

    Sekitar 10 hingga 15 persen dari 39,8 juta pasangan usia produktif di Indonesia mempunyai masalah dengan kesuburan.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Kehamilan Setelah Bercinta bagi Pasutri yang Tunda Punya Momongan
    Cara Mencegah Kehamilan Setelah Bercinta bagi Pasutri yang Tunda Punya Momongan

    Bagi pasutri yang masih ingin menunda memiliki momongan, terdapat sejumlah hal yang bisa mereka lakukan.

    Baca Selengkapnya
    Palestina Ternyata Pernah Belajar Teknologi Ini dari Indonesia
    Palestina Ternyata Pernah Belajar Teknologi Ini dari Indonesia

    Indonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.

    Baca Selengkapnya
    Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini
    Psikolog Jelaskan Bahwa Keluarga Punya Peran Penting untuk Cegah Pernikahan Dini

    Masih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.

    Baca Selengkapnya
    Apakah Berhubungan Seks di Ruang Angkasa Aman? Ilmuwan Beberkan Risikonya
    Apakah Berhubungan Seks di Ruang Angkasa Aman? Ilmuwan Beberkan Risikonya

    Seks di luar angkasa menimbulkan risiko, terutama terkait kehamilan dan radiasi kosmik. Ini menjadi perhatian penting saat merencanakan hidup di Mars dan Bulan.

    Baca Selengkapnya
    Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya, Ketahui Cara Menjaga Kesehatannya
    Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya, Ketahui Cara Menjaga Kesehatannya

    Organ reproduksi wanita memiliki berbagai macam fungsi penting.

    Baca Selengkapnya
    Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
    Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

    Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

    Baca Selengkapnya
    Tips Meningkatkan Peluang Hamil Anak Kembar, Ketahui Faktor Pendukungnya
    Tips Meningkatkan Peluang Hamil Anak Kembar, Ketahui Faktor Pendukungnya

    Meski peluang hamil anak kembar relatif rendah, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan ini.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Alat Reproduksi Wanita beserta Fungsi dan Cara Menjaganya
    Mengenal Alat Reproduksi Wanita beserta Fungsi dan Cara Menjaganya

    Dalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.

    Baca Selengkapnya
    Hindari Kesalahan Ini Saat Akan Melahirkan Terutama untuk Anak Pertama
    Hindari Kesalahan Ini Saat Akan Melahirkan Terutama untuk Anak Pertama

    Bagi ibu yang mengalami persalinan pertama, ada beberapa kesalahan yang perlu dihindari agar proses melahirkan berjalan lancar dan nyaman.

    Baca Selengkapnya