Ribuan Pesilat Geruduk Kantor Polisi Gresik Tuntut Kapolsek Mundur, Ini Alasannya

Merdeka.com - Ribuan pesilat dari beberapa daerah di Jawa Timur menggeruduk Polsek Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Kedatangan para pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) itu bertujuan untuk menuntut Kapolsek Balongpanggang, M Zainudin, meminta maaf sekaligus mundur dari jabatan yang saat ini diembannya.

Ribuan pesilat PSHT itu dari dari berbagai kota, yakni Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Mojokerto, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik.

"Mereka dari perguruan silat PSHT mendemo Kapolsek Balongpanggang. Kalau pasti jumlah pasti nggak tahu, ribuan lah yang pasti, karena dari polsek sampai pasar itu penuh anggota PSHT," jelas Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wildan, Minggu (12/3/2023).

Kronologi Kejadian

Aldhino menjelaskan kronologi permasalahan hingga akhirnya terjadi penggerudukan di Kapolsek Balongpanggang. Menurutnya, terjadi salah paham antara para pesilat PSHT dengan Kapolsek Balongpanggang.

Permasalahan dimulai saat para pesilat PSHT melakukan demo di Polres Mojokerto Kota pada Kamis (9/3). Saat itu, Polda Jawa Timur memerintahkan Polres Gresik dan jajaran untuk mengamankan jalannya demo di Kota Mojokerto.

"Jadi semua perbatasan dijaga, termasuk wilayah Balongpanggang. Saat itu Polsek Balongpanggang melakukan penyekatan, karena Balongpanggang kan perbatasan Gresik dan Mojokerto," ungkapnya.

Saat penyekatan, Kapolsek Balongpanggang bersama anggota menghentikan anggota perguruan silat PSHT Cabang Gresik yang melintas di perbatasan Gresik-Mojokerto.

Pesilat Tersinggung

©2023 Merdeka.com/Google Street View

Pada saat itulah, Kapolsek Balongpanggang disebut melontarkan kata-kata yang membuat pesilat PSHT tersinggung.

“Ada ucapan kapolsek yang membuat mereka tersinggung. Kemudian itu didengar anggota PSHT lainnya," jelas Aldhino, dikutip dari akun Instagram @pojoklamongan.

Kata-kata Kapolsek Balongpanggang disebut merendahkan martabat para pesilat PSHT. Atas dasar itulah, para pesilat menggeruduk Polsek Balongpanggang.

"Anggota PSHT tersinggung dan akhirnya membuat poster ajakan untuk hitamkan Polsek Balongpanggang," imbuhnya. (mdk/rka)