Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sisi Lain Kusbini, Pencipta Lagu Bagimu Negeri yang Dijuluki Buaya Keroncong

Sisi Lain Kusbini, Pencipta Lagu Bagimu Negeri yang Dijuluki Buaya Keroncong Kusbini, pencipta lagu Bagimu Negeri. ©2021 Merdeka.com/Dok. Museum Musik Indonesia

Merdeka.com - Kusbini, pencipta lagu Bagimu Negeri dikenal sebagai tokoh musik keroncong legendaris. Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, pada 1 Januari 1910, ia menjadi tokoh musik keroncong sejak usianya masih muda.

Kusbini adalah legenda keroncong era 1930-1955, bersama Annie Landouw, Gesang, S. Abdoellah, Miss Roekiah, dan lain sebagainya.

Ia memulai kariernya bersama Jong Indisce Stryken Tokkel Orkest (Jitso), sebuah kumpulan musik keroncong di Surabaya.

Buaya Keroncong

Kusbini mengikuti pendidikan musik Apollo di Malang, Jawa Timur. Tidak puas dengan pengetahuan musik yang didapat secara autodidak, Kusbini tampil sebagai penyanyi keroncong dan pemain biola pada siaran Nirom dan Cirvo di Surabaya. Di situlah, Kusbini mendapat julukan buaya keroncong.

Lagu ciptaan Kusbini, Bagimu Negeri menjadi lagu fenomenal yang sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Kusbini adalah pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat lagu itu.

Perjalanan Karier

kusbini pencipta lagu bagimu negeri

©2021 Merdeka.com/Dok. Museum Musik Indonesia

Pada tahun 1920-1960, di era Keroncong Abadi, Kusbini merupakan tokoh penyanyi dan komponis Indonesia.

Tahun 1935-1939, Kusbini menjadi pemain musik dan penyanyi untuk perusahaan rekaman piringan hitam Hoo Soen Hoo.

Tahun 1937-1942, Kusbini aktif menyanyi dan bermain musik keroncong bersama Annie Landouw, S. Abdoellah, Gesang.

Pada masa Hindia Belanda, Kusbini menuliskan kembali transkrip lagu keroncong Telomoyo. Selain itu, ia menciptakan puluhan lagu keroncong, di antaranya Keroncong Purbakala, Pamulatsih, Bintang Senja Kala, Keroncong Sarinande, Keroncong Moresko, Dwi Tunggal, Nina Bobo, Ngumandang Kenang dan Keroncong Purbakala.

Pada tahun 1941, nama Kusbini namanya semakin dikenal. Terutama saat ia mulai berkarya lewat lagu-lagu keroncong dan stambul. Saat itu, ia juga mendapat kesempatan bermain film Jantung Hati dan film Air Mata Ibu.

Setahun kemudian, pada tahun 1942 yang juga masa pendudukan Jepang, Kusbini sempat bekerja di Radio Militer Hooso Kanri Kyoku dan Pusat Kebudayaan Jepang di bidang musik. Pada masa itu Kusbini banyak bekerja sama dengan komponis Ismail Marzuki, Cornel Simanjuntak, Sanusi Pane, Sastrawan, Redaktur Balai Pustaka, dan seniman lainnya.

Sepanjang tahun 1945-1952, Kusbini bersama C. Simanjuntak, Ismail Marzuki, L. Manik, dan beberapa seniman lain menciptakan lagu perjuangan berjudul Bagimu Negeri.

Dirikan Sekolah Musik

kusbini pencipta lagu bagimu negeri

©2021 Merdeka.com/Dok. Museum Musik Indonesia

Pada tahun 1954, Kusbini mendirikan pendiri SMINDO (Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta), sekolah pemerintah itu kemudian menjadi AMI dan ISI Yogyakarta.

Selain itu, ia juga mendirikan SOSI (Sekolah Olah Seni Indonesia). Sekarang sekolah tersebut diasuh dan diteruskan oleh anak-anaknya.

Pada tahun 1952-1956, Kusbini memenangkan pemiliha lagu keroncong pada Pemilihan Bintang Radio dan Lagu Keroncong yang dilenggarkania RRI (Radio Republik Indonesia).

Pada tahun 1972, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Piagam Seni kepada Kusbini. Ia juga mendapat penghargaan dari Departemen Keamanan Komando Wilayah Pertahanan II pada 1976.

Pemerintah Daerah Yogyakarta juga memberikan penghormatan dengan mengubah jalan depan rumah Kusbini yang sebelumnya bernama Jalan Jetishardjo menjadi Jalan Kusbini. Kini, rumah yang berada di Jalan Kusbini 25 difungsikan sebagai sekolah music Sanggar Olah Seni Indonesia (SOSI).

Lagu Bertema Semangat Kemerdekaan

Selain mengarang lagu Bagimu Negeri, Kusbini juga mengarang lagu-lagu bertema semangat kemerdekaan. Di antaranya Cinta Tanah Air, Merdeka, Pembangunan, Salam Merdeka.

Bahkan, ada lagu bertema semangat kemerdekaan berjudul Kewajiban Manusia yang iramanya keroncong.

Presiden RI Pertama, Soekarno melirik bakat dan kepiawaian Kusbini. Sang proklamator kemerdekaan Indonesia itu bahkan meminta Kusbini bergabung dalam panitia lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama WR Suprtaman, Sanusi Pane, Moh Yamin, C. Simanjuntak dan Ibu Soed.

Pada tahun 2011, Taman Budaya Yogyakarta memberikan anugerah gelar maestro di bidang seni musik untuk Kusbini lantaran ia dianggap berjasa menjaga dan melestarikan seni budaya lokal, nasional, hingga internasional.

Kusbini meninggal dunia di kediamannya yang sederhana di Yogyakarta pada 28 Februari 2021. Saat itu, usianya 81 tahun. Dikutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Jawa Timur, legenda musik itu dikebumikan dengan iringan musik lagu Perdamaian yang ciptaannya sendiri. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Sosok Benyamin Sueb, Jadi Serba Bisa Setelah jadi “Korban” Orde Lama
Kisah Sosok Benyamin Sueb, Jadi Serba Bisa Setelah jadi “Korban” Orde Lama

Siapa sangka sosok Benyamin rupanya pernah ditawari jadi menteri penerangan namun ditolak.

Baca Selengkapnya
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati

Sebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.

Baca Selengkapnya
Sosok Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Campursari Asal Trenggalek yang Tak Kalah Keren dari Didi Kempot dan Cak Diqin
Sosok Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Campursari Asal Trenggalek yang Tak Kalah Keren dari Didi Kempot dan Cak Diqin

Lagunya yang menggambarkan keindahan alam dan budaya Trenggalek diganjar penghargaan bergengsi

Baca Selengkapnya
Mengenal Bangsi Alas, Alat Musik Tradisional Aceh Tenggara yang Terbuat dari Bambu
Mengenal Bangsi Alas, Alat Musik Tradisional Aceh Tenggara yang Terbuat dari Bambu

Provinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.

Baca Selengkapnya
Lagu Sedih Melayu di Indonesia Diubah jadi Koplo, Perempuan Malaysia Ini Kaget ‘Ya Gak Jadi Sedih Lah’
Lagu Sedih Melayu di Indonesia Diubah jadi Koplo, Perempuan Malaysia Ini Kaget ‘Ya Gak Jadi Sedih Lah’

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan asal Malaysia yang kaget saat mendengar lagu sedih Malaysia malah diubah aransemennya jadi dangdut koplo.

Baca Selengkapnya
Melestrikan Lagu Daerah Saat Indonesia Digempur KPop
Melestrikan Lagu Daerah Saat Indonesia Digempur KPop

Dengan berkembangnya industri musik, lagu berkonsep tradisional yang menggunakan bahasa daerah juga tidak kalah, dan mendapatkan perhatian.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Grup Musik Lorjhu', Padukan Suara Tradisional Pesisir Madura dengan Musik Anak Muda Jakarta
Lebih Dekat dengan Grup Musik Lorjhu', Padukan Suara Tradisional Pesisir Madura dengan Musik Anak Muda Jakarta

Musik-musik Lorjhu' adalah gambaran seseorang yang selalu rindu dengan Madura

Baca Selengkapnya
Cerita Menarik di Balik Merdunya Lagu Bubuy Bulan, Pengganti Nina Bobo Orang Sunda
Cerita Menarik di Balik Merdunya Lagu Bubuy Bulan, Pengganti Nina Bobo Orang Sunda

Lagu Bubuy Bulan bermakna ungkapan cinta yang mendalam untuk seorang kekasih, sekaligus mengenalkan wisata Situ Ciburuy

Baca Selengkapnya
Mengenal Dambus, Alat Musik Tradisional Khas Bangka Belitung
Mengenal Dambus, Alat Musik Tradisional Khas Bangka Belitung

Dambus, sebuah alat musik tradisional mirip gitar khas Bangka Belitung mempunyai nilai spiritualitas dan makna yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Anugerah Musik Banyuwangi, Penghargaan Bagi Para Musisi Pelestari Musik Daerah
Anugerah Musik Banyuwangi, Penghargaan Bagi Para Musisi Pelestari Musik Daerah

Banyak lagu-lagu berbahasa Osing yang populer dan dibawakan para musisi tanah air.

Baca Selengkapnya
Berakar dari Karya Sastra Daerah, Intip Uniknya Tembang Batanghari Sembilan Khas Sumatera Selatan
Berakar dari Karya Sastra Daerah, Intip Uniknya Tembang Batanghari Sembilan Khas Sumatera Selatan

Lagu yang diiringi dengan petikan gitar akustik ini membawa nuansa romantik, melankolis, dan naturalistik yang berakar dari karya sastra atau Rejung.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Sosok Bebizie Sri Mulyati yang Curi Perhatian, Penyanyi Dangdut yang Kini Nyaleg
7 Fakta Sosok Bebizie Sri Mulyati yang Curi Perhatian, Penyanyi Dangdut yang Kini Nyaleg

Bebizie maju sebagai Caleg dari PAN. Sosoknya pun curi perhatian.

Baca Selengkapnya