Tangan Kakaknya Tak Sengaja Terborgol Waktu Main, Reaksi Bocah Ini Curi Perhatian
Cinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Cinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Tangan Kakaknya Tak Sengaja Terborgol Waktu Main, Reaksi Bocah Ini Curi Perhatian
Cinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa. Seperti yang terjadi dengan anak pemilik akun Instagram Feby Ruatna Suroyo.
Di video berdurasi kurang lebih satu menit, Feby menunjukkan bagaimana putra keduanya menangis histeris setelah mengetahui kakaknya tak sengaja terborgol. Lantaran tak memiliki kunci, Feby dan putra keduanya harus menunggu kakek datang memberi pertolongan. Momen menunggu kakek tiba inilah yang curi perhatian.
Iseng bermain borgol, anak pertama Feby yang bernama Arya terpaksa pasrah saat tangannya tak bisa dilepaskan. Ia terduduk di depan pintu kamar mandi sambil duduk pasrah menunggu bantuan.
Tak disangka, adik Arya yang bernama Dion menjadi histeris melihat kakaknya terborgol. Bocah laki-laki berbaju biru dongker tersebut mengaku khawatir dan kasihan melihat kakaknya begitu malang.
Suasana jadi semakin mengkhawatirkan bagi Dion lantaran langit mulai gelap dan gerimis mulai datang. Arya yang pasrah dilanda air hujan bersiap dengan menggunakan caping. Wajahnya tampak santai merespons keadaan.
Tak sanggup melihat kakaknya semakin menderita, Dion bergegas mendekati Arya. Ia memberi pelukan sambil terus menangis merengek meminta kakeknya untuk seger datang.
"Tahu, tapi Dionnya sedih. Masalahnya masnya kehujanan. Dionnya ngga mau," ucap Dion sambil terus menangis histeris.
Beruntung ketika kakek yang ditunggu akhirnya datang meski bersamaan dengan turunnya hujan. Uniknya, saat Arya diselamatkan, Dion justru tertidur lantaran lelah terus menangis.
Konten milik Feby seketika viral di media sosial. Sejak pertama kali diunggah videonya sudah mendapat 4 ribu lebih tanda suka. Sayangnya Feby sempat dikritik dan disebut terlau sibuk merekam. Feby akhirnya buka suara.
