Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Barang Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota
Kegiatan tersebut menyita perhatian masyarakat.
Kegiatan tersebut menyita perhatian masyarakat.
Bupati Jember, Hendy Siswanto menuturkan, pameran benda antik di Jember bertujuan untuk melestarikan budaya dan memamerkan kearifan lokal. Harapannya, barang-barang antik dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Mereka menjual benda-benda kuno mulai dari pusaka keris, tombak, batu akik, batu permata, ornamen kuno lain yang dimiliki kolektor benda antik.
Kegiatan pameran barang antik digelar sebagai upaya penguatan budaya. Bupati Jember Hendy mengatakan bahwa melestarikan barang antik merupakan bagian dari mencintai Indonesia. "Saya berkeinginan agar budaya yang ada terus dilestarikan agar anak dan cucu mengetahui keragaman yang ada, sehingga bisa ikut andil dalam mempertahankan kelestarian budaya," ungkapnya, dikutip dari ANTARA, Senin (17/7/2023).
Pameran barang antik juga diharapkan dapat mendongkrak sektor perekonomian. Saat penyelenggaraan acara, banyak pedagang dan UMKM berjualan di sekitar alun-alun Jember. "Saya berharap pameran benda antik juga berdampak pada ekonomi masyarakat Jember," ujar Bupati Hendy. (Foto: liputan6.com)
Ketua Harian Paguyuban Antik Jember, Pujiono menuturkan bahwa pameran diikuti oleh sekitar 100 kolektor dari berbagai daerah. "Kalau pusaka ada keris, kemudian benda antik kuno seperti kinang, radio, sepeda dan ada juga batu mutiara, batu akik, dan benda kuno lain," ujarnya. (Foto: liputan6.com)
Pameran barang antik digelar untuk mengenalkan barang-barang kuno kepada generasi muda. Mengingat selama ini tak sedikit kaum muda yang menganggap barang antik sebagai benda mistis. Padahal benda-benda seperti keris merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. (Foto: merdeka.com)
Senjata api generasi baru KKB ini disita dari Kamp Bandara Batas Batu.
Baca SelengkapnyaAda perlakuan mencuri perhatian yang dilakukan oleh sang jenderal bintang 3 kepada Aipda Ambarita saat memberi wejangan.
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Selengkapnyaurut menyita perhatian karena dianggap berperilaku sewenang-wenang dan kerap kali memamerkan kemewahan.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami gangguan psikis, korban sebelumnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKorban aksi bejat pelaku merupakan dua warga Jalan Muh Yamin Baru Lr 21, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar bernama Sabbe (65) dan Tabita (45).
Baca SelengkapnyaAdapun, alat bukti yang disita di antaranya sejumlah uang tunai.
Baca SelengkapnyaDia buron setelah kasusnya dinyatakan inkracht pada 2019 lalu. Saat kasus terjadi, F masih menjabat sebagai Dirut PT Sasana Agung Eglesia.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca Selengkapnya