Profil
Jero Wacik
Jero Wacik adalah Menteri ESDM periode 2011-2014. Dan tongkat estafet dari kementerian sebelumnya ia berikan kepada Mari Elka Pangestu ia wujudkan demi kinerja pemerintahan Indonesia yang lebih baik.
Sebagai menteri ESDM, dia merupakan menteri yang sering dihujani banyak pertanyaan terkait ketahanan energi di Indonesia. Ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia, khususnya premium. Jero menyampaikan dengan tegas bahwa pembatasan BBM bersubsidi hanya digunakan oleh masyarakat kurang mampu. Masyarakat menengah ke atas tidak layak mendapatkan pasokan BBM bersubsidi menurutnya.
Dalam menjalankan tugasnya, dia dibantu oleh wakil menterinya yang sangat ahli dalam bidang energi dan sumber daya alam. Namun sayang, tidak berapa lama membantu kinerjanya, Wijajono Partowidagdo meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Tambora.
Lulusan S1 ITB dan FE UI ini, sebelumnya seorang pengusaha jasa pariwisata yang aktif di Partai Demokrat. Dua daritiga perusahaan yang dimilikinya, bergerak di bidang hotel, biro perjalanan wisata, yaitu PT Griya Batu Bersinar, dan PT Pesona Boga Suara, yang berkantor di Jakarta dan Bali. Sedangkan satu lagi, PT Puri Ayu, bergerak di bidang interior, disain tekstil. Perusahaannya berkantor di Jakarta dan Bali. Bidang ini digumulinya sejak namun sejak 1990-an. Sebelumnya, dia bekerja di perusahaan industri otomotif.
Setelah dipanggil oleh Presiden Yudhoyono ke Cikeas, Bogor pada Selasa (19/10/2004), pria lulusan Teknik Mesin ITB (1974) ini mengaku, dalam pertemuan sekitar delapan menit itu, dia dijejali pertanyaan seputar pariwisata dan budaya. Sarjana dari Fakultas Ekonomi UI (1983), ini belakangan menjadi pengusaha yang memang bergerak dalam bidang jasa pariwisata.
Saat masih duduk di bangku ITB, dia sudah bekerja di beberapa perusahaan tekstil di Bandung sebagai tim peneliti, sekaligus sebagai asisten jurusan Fluid Mechanics and Thermodynamics Mechanical Enggineering, di ITB. Kendati sambil bekerja dan aktif berorganisasi, dia berhasil menyelesaikan pendidikan di ITB pada 1973 dengan predikat Mahasiswa Teladan ITB 1973.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Kampus Ganesa, ia langsung bekerja di PT United Tractors sebagai Asistant Services Manager (1974-1975). Di perusahaan otomotif terkemuka Grup Astra International ini kariernya terus menanjak dengan posisi jabatan mulai dari asisten (1974) hingga menjabat Goverment Sales Manager (1990).
Suami dari Triesna ini pun banyak memanfaatkan kesempatan ke sejumlah negara di Asia dan Eropa dalam rangka kursus dan seminar-seminar selama bekerja di United Tractors itu. Sampai dia lebih memilih menjadi wiraswasta yang bergerak di bidang industri jasa pariwisata tahun 1992.
Sebagai seorang putra Bali dan pengusaha yang bergerak dalam industri jasa pariwisata, Jero Wacik kemudian dipercaya menjabat Menneg Budaya dan Pariwisata, komitmennya dalam melaksanakan tugas adalah ingin meningkatkan kualitas industri pariwisata nasional yang sangat tinggi. Menurutnya, pembenahan pariwisata Indonesia akan dimulai dari pengamanan aset-aset wisata. Pemberian rasa aman saat berwisata, akan merangsang orang pergi pelesiran ke pelosok Nusantara.
Secara bersamaan juga akan menangani kegiatan promosi. Dia akan menggalang agar swasta juga akan ikut berpromosi bersama ke luar negeri. Kemudian untuk menggairahkan wisatawan nusantara, akan dicanangkan: “Kunjungi Negerimu, Cintai Negerimu”.
Dalam upayanya menggerakkan mesin industri jasa pariwisata, Jero Wacik juga berkomitmen tidak akan mengesampingkan kebudayaan dalam program kerjanya. Dia berjanji, bahwa pariwisata dan kebudayaan akan mendapatkan perhatian yang sama. Dalam menjalankan tugasnya, dia mengatakan sangat membutuhkan masukan terutama dari para budayawan dan pelaku pariwisata yang selama ini banyak berkiprah.