Profil
Joko Supriyanto
Joko Supriyanto adalah mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang bersinar namanya di era 1990-an. Joko merupakan salah satu pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Karier gemilang Joko ditunjukkannya dengan menjadi juara dunia pada BWF World Championships 1993 di nomor tunggal putra, mengalahkan Hermawan Susanto yang juga pemain bulu tangkis Indonesia. Pada Olimpiade Atlanta 1996, Joko menempati posisi ke-5 dunia. Di kejuaraan World Badminton Grand Prix, Joko juga berhasil menjadi juara pada 1993 dan 1995. Sementara di All England Open, Joko menempati posisi runner-up di tahun 1990 dan 1993. Joko pun berprestasi di beberapa kejuaraan Super Series, seperti juara pertama Swiss Open 1992, Korea Open 1993, dan U.S. Open 1996.
Setelah pensiun, suami dari Zelin Resiana yang juga merupakan pemain bulu tangkis Indonesia ini tetap mendedikasikan hidupnya untuk bulu tangkis sebagai pelatih tunggal putra di pelatnas Cipayung. Dia meretas karier asisten pelatih tahun 1999, dimana setahun kemudian ia bertanggung jawab di sektor tunggal putra dengan mengantarkan Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro menjadi juara di banyak turnamen, termasuk di Piala Thomas. Namun kemudian Joko keluar dari pelatnas dan menjadi pelatih di Pelatda DKI Jakarta sampai sekarang. Pada ajang SEA Games 2011 lalu, ia ikut serta menjadi pembawa api obor SEA Games dari Halte Buswa Gambir, Jakarta Pusat, untuk dibawa ke Silang Monas Timur Laut.
Ayah dari dua anak ini menyampaikan kurangnya perhatian pemerintah terhadap mantan atlet, termasuk dirinya. Meskipun Joko mengakui ia cukup beruntung karena rajin menabung dan mengatur keuangannya di masa depan, namun ia menyayangkan nasib rekan-rekannya sesama pemain bulu tangkis yang setelah pensiun tidak mendapatkan perhatian yang layak.