Profil
Juliana Sutanto
Juliana Susanto adalah orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari Kementrian Pendidikan Singapura untuk menempuh studi di National University of Singapore (NUS). Juliana menjadi asisten profesor di ETH Zurich, jenjang profesor paling junior, di usia yang relatif muda, yaitu 28 tahun.
Pada tahun 2003, ia diberi beasiswa penuh untuk bersekolah di NUS Program Komputasi dan lulus pada tahun 2003. Ia kemudian diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya hingga jenjang doktor ketika ia bekerja sebagai pengajar di NUS dan berhasil lulus dengan sangat brilian. Desertasi yang disusunnya berjudul Task Coordination in Global Virtual Teams: An Empirical Study in the Context of Software Development.
Sebagai asisten profesor, ia menjabat sebagai Kepala Grup Riset Management Information System (MIS) di Departemen Manajemen, Teknologi, dan Ekonomi. Fokus grup risetnya adalah mobile commerce, social network, dan virtual community. Untuk mengembangkan riset tersebut, Juliana membimbing mahasiswa doktoralnya mengerjakan riset dan membantu mempublikasikan hasilnya di jurnal internasional. Ia juga berusaha mendapatkan tambahan dana untuk riset tersebut dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan yang berkaitan dengan risetnya, serta berkolaborasi dengan para ilmuwan ETH Zurich dan universitas lain.
Alasan Juliana untuk bekerja di Swiss karena iklim riset disana sangat kondusif. Disamping itu, peran dan keahlian ilmuwan sangat diapresiasi dengan menyediakan dana riset berskala besar, akses buku dan jurnal yang sangat luas, serta fasilitas riset yang memadai untuk melakukan inovasi. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia yang belum begitu tertarik untuk melakukan riset. Walaupun demikian, bukan berarti Juliana melupakan ibu pertiwi. Di Indonesia, ia mengembangkan sebuah proyek bernama "K-Village" bersama United Nations (UN)yang bertujuan untuk mengembangkan potensi desa-desa di Indonesia dengan basis IT sebagai upaya untuk meminimalisir arus migrasi dari desa ke kota. Riset ini ia perkenalkan di acara International Summit 2010 yang diprakarsai Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang digelar di Jakarta, Desember 2010 yang lalu.