SPBU asing menangguk untung dari kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Kontroversi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi per 18 November kemarin tentunya mengundang berbagai kritikan. Kenaikan sebesar Rp 2 ribu menambah angka kemiskinan.
Meski Jokowi mengalihkan dana subsidi BBM itu ke sektor pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan, namun kenyataannya kenaikan harga BBM dinilai tidak menyelesaikan masalah. Justru peralihan itu dinilai berbagai kalangan jika Jokowi sama seperti presiden sebelumnya, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai keputusan menaikkan harga bensin premium dan solar menuruti permintaan asing. Karena jauh sebelum pemilihan presiden, Bank Dunia menantang calon presiden untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp ribu.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kenapa harga BBM dinaikkan di tahun 1965? Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa yang menginstruksikan kenaikan harga BBM di tahun 1965? Ibnu Sutowo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (persero) dalam buku autobiografinya, mengaku mendapatkan instruksi dari Wakil Perdana Menteri III yang merangkap Menko Kompartemen Pembangunan, Chaerul Saleh, untuk menandatangani sebuah perintah menaikkan harga bensin dari Rp4 menjadi Rp250 per liter.
Ichsanuddin berpandangan keuntungan dari naiknya harga BBM bersubsidi justru dinikmati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum milik asing karena harga sebesar Rp 2 ribu sudah sesuai keinginan pasar.
Berikut penjelasan Ichsanuddin Noorsy kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com.
Kenaikan BBM ini menjadi bukti Jokowi mengikuti permintaan asing?
Purnomo Yusgiantoro pernah bilang kalau harganya masih disubsidi SPBU asing tidak mau beroperasi.
Artinya kenaikan BBM ini memberikan keuntungan bagi SPBU asing?
Iya.
Berapa lama pengalihan dana subsidi BBM dapat terealisasi?
Dua tahun baru kelihatan, nggak bisa cepat.
Dua tahun itu ukuran dari mana?
Semua infrastruktur baru berhasil selama dua tahun. Bangun infrastruktur apapun baru ketahuan hasilnya dua tahun. Jadinya itu barang, kerja 16 bulan dan baru dipakai delapan bulan kemudian.
Apa kesalahan Jokowi ketika menaikan BBM?
Pembicaraan realokasi anggaran memerlukan persetujuan DPR. Penggantian mata kegiatan juga perlu persetujuan DPR. Misal, mata anggaran jaminan kesehatan nasional diubah menjadi Kartu Indonesia Sehat perlu persetujuan DPR karena terkait besaran alokasi.
Bagaimana dampak kenaikan BBM dari aspek moneter?
Inflasi itu naiknya 7,8 persen, suku bunga Bank Indonesia 7,75 persen. BI rate dinaikkan saat kenaikan BBM juga pada 18 November. Jadi perhitungannya 7,8 dikurang 7,75 hasilnya 0,5. Artinya negatif. Dari aspek moneter saja sudah kalah. Cara menghitungnya inflasi dikurangi BI Rate artinya negatif.
Artinya realokasi anggaran dari subsidi BBM hanya untuk membungkam?
Dan itu memang anjuran dari Amerika Serikat, Bank Dunia, dan IMF (Dana Moneter Internasional).
Artinya realokasi anggaran ke sektor kesehatan dan infrastruktur hanya untuk peredam?
Jadi ada kebijakan kejutan, kebijakan peredam dia bisa bertahan tapi sekaligus bisa memberi, bisa meredam.
Jokowi sudah melakukan kesalahan menaikkan BBM, apa seharusnya dilakukan Jokowi ke depan untuk pembangunan ekonomi?
Dia bener ingin menggenjot pertanian karena pertanian paling rentan kompetisinya. Sejak terjadi disinsentif sepuluh persen pertanian dalam posisi rentan. Jika dilihat dari pertumbuhan per sektor, pertanian terus menurun.
Bahkan pertanian kehilangan kontribusi lagi karena lahan terus berkurang. Pada saat yang sama terjadi penyusutan kultur. Para petani tidak ingin bertani. Pada saat yang sama terjadi penurunan pendapatan. Jadi empat problemnya. Tapi memperbaiki kultur sangat susah karena terjadi setelah reformasi.
Kultur petani dirusak selama reformasi. Karena tadi dirusak dengan kultur impor. Itu terjadi sudah 15 tahun. Jadi jangan bilang kalau sektor ini bisa diperbaiki cepat, itu tidak bisa.
Artinya target dua tahun swasembada pangan dia gaungkan tidak akan tercapai?
Dia berhadapan dengan persoalan besar seberapa jauh petani punya prospek, punya harapan dengan pekerjaan ia kerjakan. Selama petani punya itu, mungkin itu akan berhasil. Selama dia tidak punya anggapan sektor pertanian untuk mengembangkan hidup, tidak bisa.
Kedua, dia berhasil mengkonversikan menjadi positif bukan negatif untuk pertanian. Ketiga, dia memperbaiki harga jual pertanian. Tadi yang terakhir soal insentif.
Kalau melihat sekarang yang serba impor apakah akan tercapai?
Itu saya bilang kebijakan Joko Widodo dalam perspektif menaikkan BBM dengan cara begitu parsial. Kalau dia sadari dia punya empat krisis: krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, dan krisis infrastruktur. Dia harusnya melakukan pendekatan sistemik dan strategis.
Fokusnya bener pada energi tapi salah kebijakannya. Sektorya bener nih energi sehingga mempengaruhi pertanian, keuangan, infrastrukur tapi pendekatannya salah.
Artinya Jokowi harus memperbaiki sistem dulu?
Itu tadi saya bilang memperbaiki sistem ada di pertanian, pangan, energi, keuangan, dan infrastruktur. Jadi kalau dia bilang untuk memperbaiki ruang fiskal sempit, itu betul. Tapi ruang fiskal ingin diperbaiki itu dalam waktu sangat-sangat sementara.
Padahal dibutuhkan bangsa ini dalam aspek keuangan, penyelesaian problem fiskal permanen bukan kontemporer. Dia ngomong di Beijing melawan pemikiran Soekarno, tidak cocok dengan pemikiran Soekarno. Dia ngomong di Brisbane tidak cocok dengan soekarno. Dia juga ngomong di Lemhanas tidak cocok dengan Soekarno. Itu artinya Trisakti, pidato Megawati, dan pidatonya saat pelantikan itu nggak bisa dipegang.
Kenaikan BBM ini mematahkan pidato dia sendiri?
Iya. Bahkan kalau saya bilang ketika masyarakat menaruh harapan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla, harapan besar itu harus dibayar sangat mahal. Karena apa? Karena membeli premium itu jauh di atas harga pasar. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP AKR kompak naik pada 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga terjadi pada BBM jenis Revvo 90 yang memiliki RON 90 setara Pertalite. Saat ini, Revvo 90 dijualĀ Rp13.500 per liter atau turun Rp300 per liter.
Baca Selengkapnya