Profil
Léon Walras
Sebelum menjadi ekonom tingkat dunia, Léon Walras [RIP] menghabiskan masa mudanya dengan beberapa kali berganti pekerjaan. Pernah mengenyam pendidikan ilmu pertambangan di School of Mines selama satu tahun, ia juga pernah berprofesi sebagai bank manajer, jurnalis, novelis roman, bahkan tenaga admin di sebuah stasiun kereta api. Walras akhirnya terjun menekuni bidang ekonomi mengikuti jejak sang ayah, termasuk mengusung pemikiran yang cenderung sosialis dan berkonsentrasi pada teori subyektivis terhadap nilai dan matematika ekonomi.
Walras adalah staf pengajar sekaligus profesor ekonomi politik di Academy of Lausanne sejak 1870. Sepanjang berkarir di institusi tersebut, ekonom kelahiran 1834 ini juga menyusun dan menerbitkan edisi pertama dari magnum opus-nya, Elements of Pure Economics.
Dalam karya tersebut, Walras menyajikan definisi ekonomi yang lingkup utamanya meliputi penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi, konsep persaingan bebas, gagasan utilitarian, dan penetapan harga di pasar kompetitif. Meski gagasan Walras kemudian membuatnya disebut sebagai satu dari tiga bapak Revolusi Ekonomi Marginal (dua figur lain adalah William Stanley Jevons dan Carl Menger), namun Walras sendiri tidak pernah bertemu dua figur lainnya tersebut dan mengembangkan teorinya, kemudian terkenal dengan sebutan Walras's Law, secara terpisah.
Hukum Walras sendiri bersandar pada gagasan ekuilibritas (keseimbangan) umum dalam pasar.
Sayangnya, pada saat ekonom berkebangsaan Prancis ini menuangkan banyak gagasan pemikiran dalam bidang ekonomi, pusat pengetahuan serta aktivitas perekonomian Eropa saat itu masih terpusat di Inggris. Hal ini membuat banyak tulisan Walras, yang kebanyakan berbahasa Prancis, tidak mendapat cukup perhatian dan apresiasi dari para pemikir dan pelaku pasar pada masa tersebut.
Pada 1893, posisi Walras digantikan oleh muridnya, Vilfredo Pareto. Bersama-sama, mereka menjadi peletak dasar aliran Lausanne. Sang ekonom sendiri menghabiskan beberapa tahun terakhir dalam hidupnya ditemani kesepian dan frustrasi yang disebabkan minimnya apresiasi atas gagasan dan pemikirannya, ditambah kelumpuhan yang disebabkan oleh kerusakan otak (demensia). Leon Walras meninggal pada 1910 dan dimakamkan di Clarens, Swiss.
Riset dan analisis: Swasti P. M. - Mochamad Nasrul Chotib