Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Memed Sosiawan

Profil Memed Sosiawan | Merdeka.com

Memed Sosiawan adalah anggota DPR-RI Komisi X yang membawahi bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga dan Perpustakaan, yang sebelumnya berada di Komisi XI dan Komisi V. Ia adalah politikus asal Partai Keadilan Sosial yang baru-baru ini mengeluarkan statement yang berhubungan dengan kenaikan BBM. Dalam pemberitaan tersebut ia menyatakan bahwa partai hitam kuningnya tersebut baru akan setuju dengan tindakan Partai Demokrat yang menyatakan kesediaannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jika harga minyak dunia mencapai US$ 190/ barel. Sebelumnya santer diberitakan mengenai kasus PKS yang ingin keluar dari koalisi akibat tidak sependapat dengan pemerintah, yakni pro rakyat atau tidak setuju dengan kenaikan harga BBM.

Nama ayah dari tiga anak ini mungkin tak banyak diberitakan, namun jika melirik pada web blog pribadinya, maka politikus yang akrab disapa Memed ini bisa dikatakan adalah seorang blogger yang cukup aktif berselancar di dunia maya. Tak hanya itu, ia juga terlihat aktif di jejaring sosial terbesar dunia, facebook.

Opini-opini Memed tentang isu-isu terbaru mungkin tak banyak ada di media, namun pada laman pribadinya (www.msosiawan.blogspot.com) ia sering kali menanggapi isu-isu terkini yang ada di khalayak luas. Lihat saja opininya tentang kuliah di PTN yang menurutnya tak boleh mahal mengingat dana kuliah di PTN sebagian digelontorkan dari dana APBN. Namun adanya UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) dimana PTN mempunyai hak otonomi yang besar membuat banyak kalangan rakyat mengaku resah untuk kuliah di kampus dengan mutu yang baik. 

Menurut lulusan FE UI yang juga menganut sistem BHMN, UU yang dulunya sempat rancu ini harus diatur tegas dalam RUU Pendidikan Tinggi yang mulai dibentuk pada tahun 2010. Dalam RUU Pendidikan Tinggi terdapat banyak hal yang dapat membentuk sistem pendidikan Nasional terpadu, komprehensif, dan bermutu, yang nantinya dapat menghasilkan SDM dengan berdaya saing tinggi, bermutu, dan berkualitas. Dalam kacamatanya, perencanaan yang jelas dan terpadu juga penting dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar pemenuhan kebutuhan skill SDM di berbagai sektor kehidupan dan pengelolaan potensi kekayaan Negara dapat terealisasi dengan baik. Hal ini semata-mata bertujuan agar satu hal dengan hal yang lain dapat saling berkorelasi dalam meningkatkan mutu SDM yang ada di Indonesia sehingga didapatkan SDM yang potensial dan dibutuhkan di pasaran.

Riset dan analisa oleh Atiqoh Hasan.

Profil

  • Nama Lengkap

    Ir. Memed Sosiawan ME

  • Alias

    Memed

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Surabaya, Jawa Timur

  • Tanggal Lahir

    1964-01-22

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Memed Sosiawan adalah anggota DPR-RI Komisi X yang membawahi bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga dan Perpustakaan, yang sebelumnya berada di Komisi XI dan Komisi V. Ia adalah politikus asal Partai Keadilan Sosial yang baru-baru ini mengeluarkan statement yang berhubungan dengan kenaikan BBM. Dalam pemberitaan tersebut ia menyatakan bahwa partai hitam kuningnya tersebut baru akan setuju dengan tindakan Partai Demokrat yang menyatakan kesediaannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jika harga minyak dunia mencapai US$ 190/ barel. Sebelumnya santer diberitakan mengenai kasus PKS yang ingin keluar dari koalisi akibat tidak sependapat dengan pemerintah, yakni pro rakyat atau tidak setuju dengan kenaikan harga BBM.

    Nama ayah dari tiga anak ini mungkin tak banyak diberitakan, namun jika melirik pada web blog pribadinya, maka politikus yang akrab disapa Memed ini bisa dikatakan adalah seorang blogger yang cukup aktif berselancar di dunia maya. Tak hanya itu, ia juga terlihat aktif di jejaring sosial terbesar dunia, facebook.

    Opini-opini Memed tentang isu-isu terbaru mungkin tak banyak ada di media, namun pada laman pribadinya (www.msosiawan.blogspot.com) ia sering kali menanggapi isu-isu terkini yang ada di khalayak luas. Lihat saja opininya tentang kuliah di PTN yang menurutnya tak boleh mahal mengingat dana kuliah di PTN sebagian digelontorkan dari dana APBN. Namun adanya UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) dimana PTN mempunyai hak otonomi yang besar membuat banyak kalangan rakyat mengaku resah untuk kuliah di kampus dengan mutu yang baik. 

    Menurut lulusan FE UI yang juga menganut sistem BHMN, UU yang dulunya sempat rancu ini harus diatur tegas dalam RUU Pendidikan Tinggi yang mulai dibentuk pada tahun 2010. Dalam RUU Pendidikan Tinggi terdapat banyak hal yang dapat membentuk sistem pendidikan Nasional terpadu, komprehensif, dan bermutu, yang nantinya dapat menghasilkan SDM dengan berdaya saing tinggi, bermutu, dan berkualitas. Dalam kacamatanya, perencanaan yang jelas dan terpadu juga penting dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar pemenuhan kebutuhan skill SDM di berbagai sektor kehidupan dan pengelolaan potensi kekayaan Negara dapat terealisasi dengan baik. Hal ini semata-mata bertujuan agar satu hal dengan hal yang lain dapat saling berkorelasi dalam meningkatkan mutu SDM yang ada di Indonesia sehingga didapatkan SDM yang potensial dan dibutuhkan di pasaran.

    Riset dan analisa oleh Atiqoh Hasan.

  • Pendidikan

    • Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2008
    • Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 1989
    • SMA Negeri 2 Surabaya, 1983

  • Karir

    • PT Altelier 6 Struktur sebagai Structure Engineer (1989 - 1992)
    • PT Mastraco sebagai Senior Structure Engineer (1993 - 1994)
    • PT Decorient Indonesia sebagai Project Engineer (1995 - 1996)
    • PT Petrosea sebagai Senior Project Engineer (1997 - 1999)
    • PT Dirada MR sebagai Senior Engineer (1999 - 2004)
    • Anggota Komisi X DPR RI (2009 - 2014)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya