Profil
Muhammad Hidayat Nur Wahid
Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA adalah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2009-2009. Ia menggantikan Amien Rais dan kemudian digantikan oleh Taufiq Kiemas. Dalam pemilihan umum, Hidayat menang dua angka dari lawannya, Sucipto yang diusung Koalisi Kebangsaan.
Hidayat kecil lebih banyak menghabiskan waktunya di Jawa Tengah. Ia memilih mendalami Islam dalam setiap sekolah yang dipilihnya. Lulus dari SDN Kebondalem Kidon, Pramban, Klanten tahun 1972, ia masuk Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar Ponorogo tahun 1972, kemudian ke Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo lulus tahun 1978.
Masih dalam satu provinsi yang sama, Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta jadi pilihan untuk meraih gelar sarjana tahun 1979. Setelah itu ia melanjutkan ke Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arah Saudi dan lulus pada 1983 dengan judul skripsi Mauqif Al Yahud Min Islam Al Anshar.
Pria yang lahir di Klaten, 8 April 1960 ini kemudian melanjutkan pendidikan lagi untuk meraih gelar Master melalui program pascasarjana Universitas Islam Arab Saudi jurusan Aqidah hingga 1987. Lalu, di tahun 1992, Hidayat akhirnya merangkumkan gelar doktor lewat progam Pascasarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Jurusan Aqidah Fakultas Dakwah dam Ushuludin.
Sejak masa sekolah, Hidayat sudah gemar berorganisasi. Ia tercatat sebagai Anggota Pelajar Islam Indonesia (1973), Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang Kesekretariatan (1977-1978), Training HMI IAIN Yogyakarta (1979), Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi (1981-1983), Ketua PPI Arab Saudi (1983-1985), Peneliti Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum Al Khairot, dan Anggota Pengurus Badan Wakaf Ponfok Modern Gontor (1999).
Dengan ilmu yang didapat serta pengalaman itu yang diaplikasikannya lewat kinerja di partai, akhirnya Hidayat diangkat menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai 21 Mei 2000 sampai 11 Oktober 2004. Bersama partai ini pula ia maju dalam pemilihan calon legislatih daerah pemilihan Jawa Tengah 5 yang meliputi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta. Hidayat meraih total suara 106.521 dan duduk di bangku DPR Komisi I yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi.
Dalam kehidupan pribadinya, Hidayat dikaruniai empat anak dari pernikahan dengan Hj. Kastian Indriawati (alm), yang bernama Inayati Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Kemudian setelah istri pertamanya meninggal, Hidayat menemukan tambatan hati lainnya yakni dr. Diana Abbas Thalib dan dikaruniai anak kembar bernama Daffa Muhammad Hidayat dan Daffi Muhammad Hidayat.
Tahun 2012, Hidayat yang diusung PKS maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Berpasangan dengan Didik J Rachbini dari Partai Amanat Nasional, Hidayat mendapat nomor urut empat dengan jargon 'Ayo Beresin Jakarta'. Sayangnya, dalam putaran pertama langkahnya langsung terhenti.
Hidayat adalah salah satu kandidat capres 2014 dari PKS.
Riset dan Analisa: Yunita Rachmawati
Last update: 8/2/2014