Profil
Muhammad Idris Laena
Muhammad Idris Laena bergelut di dunia usaha dan politik. Dia ingin memperjuangkan amanah rakyat, yang bertujuan terciptanya lapangan kerja yang seluas-luasnya seperti diamanatkan di dalam UUD 45. Untuk itulah pendiri Kelompok Lena Group ini, terjun dan terlibat aktif di dalam Partai Golkar.
Dia pengusaha yang sangat peduli kepada nasib TKI. Setiap kali muncul masalah menyangkut TKI, baik di dalam maupun di luar negeri, dia selalu langsung mempelajari dan berusaha mencari solusinya.
Begitu juga jika ada peraturan atau kebijakan pemerintah menyangkut TKI, Wakil Ketua Umum APJATI ini selalu segera membahasnya dengan para anggota PJTKI. Sosoknya memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis pelatihan dan pengerahan TKI. Sebenarnya ada delapan jenis bisnisnya tapi dia memberikan perhatian yang lebih kepada TKI dibanding usahanya yang lain.
Aktifitas Idris di dunia politik khususnya di Partai Golkar cukup berliku dan panjang. 5 Tahun silam lalu, dirinya pernah menjadi Caleg dari Dapil Riau namun karena saat itu, belum mendapatkan amanah, Idris tidak terpilih menjadi anggota Dewan. Sebelumnya, Idris juga pernah menjadi anggota PAW menggantikan Shaleh Djasid dari Provinsi Riau selama kurang lebih 1 tahun dia menjabat sebagai anggota Dewan dari Komisi VII DPR RI.
Perjuangan Idris masuk ke lingkungan Senayan, berlanjut pada tahun 2009. Dia mencalonkan diri kembali sebagai Caleg di Provinsi Riau dan akhirnya terpillih, mendapatkan suara terbanyak sebesar 100 ribu suara. Selaku anggota Dewan yang ditugaskan Partai di Komisi VI DPR, dirinya bercita-cita untuk memajukan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga benar-benar dapat menjadi penopang perekonomian Indonesia dengan berbasis usaha kerakyatan.
Cita-cita terbesar dari seorang Idris adalah menginginkan terciptanya sinergitas antara UMKM dengan Pengusaha besar. Artinya, UMKM harus dapat berkontribusi dalam mengembangkan perekonomian Indonesia dari sisi pajak.
Idris selalu teringat pesan gurunya sewaktu sekolah dulu, gurunya pernah mengatakan bahwa Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata) dapat tercipta apabila Indonesia dapat membangun stabilitas nasional melalui kesejahteraan dan kemakmuran yang merata. Kenangan tersebut terasa menancap kuat di dalam benak Idris, sampai dirinya mengkhawatirkan nasib Indonesia akan seperti Negara Polandia, dimana terjadi revolusi akibat tingginya angka pengangguran terdidik di negara tersebut.
Oleh karena itu Idris berjanji akan memperjuangkan terbangunnya postur dari struktur perekonomian Indonesia yang mengandalkan sinergitas antara Pengusaha besar dan UMKM. Baginya ekonomi kecil juga memberikan kontribusi, ekonomi besar juga melakukan itu sehingga ke depan usaha kecil itu dapat memberikan kontribusi pajak terhadap negara.
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic