Profil
Muhammad Mahendradatta
Muhammad Mahendradatta, SH. MA. MH lahir pada 11 Januari 1962 dan berprofesi sebagai pengacara. Pria yang memperoleh gelar Sarjananya dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1988 ini dikenal sebagai sosok advokat senior yang cukup fenomenal. Anggapan seperti itu muncul disebabkan karena ia kerap kali menangani kasus-kasus yang kontroversial. Pada akhirnya, hal ini justru melambungkan namanya tak hanya dalam negeri tapi juga di kancah internasional.
Mahendradatta yang merupakan kelahiran Ibukota Jakarta, tak pilih-pilih terhadap siapapun dalam melakukan pembelaan. Pengacara yang sempat menempuh pendidikan di University of California at Los Angeles (UCLA) di tahun 1994 ini bahkan beberapa kali membela terdakwa teroris. Salah satu kasus kontroversial yang pernah ditanganinya dan membuatnya dianggap sangat berani adalah ketika dia membela Ustadz Abubakar Ba'asyir.
Ba'asyir merupakan pemimpin Amir Jamaah Ansharut Tauhid sekaligus terdakwa kasus pelatihan teroris pejuang dari Aceh. Para pelaku Bom Bali seperti Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Bhufron juga pernah menjadi orang-orang yang ia bela. Lelaki yang dipilih menjadi Ketua Tim Pembela Muslim atau Tim Pembela Muslim (TPM) ini juga pernah membela Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ketika beliau mengalami penghinaan.
Dengan sikapnya yang kerap kali dinilai berani sekaligus tegas, Mahendra sempat dicalonkan untuk menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada periode 2012-2016. Namun, ia tak jadi meneruskannya walaupun namanya sudah terpilih dalam 142 orang yang dinyatakan lolos dalam seleksi oleh Kemenkum dan HAM. Pria yang mendapat gelar Master Hukum dari Universitas Indonesia pada 2002 ini akhirnya dengan sengaja tidak hadir karena merasa kecewa dan menduga panitia seleksi meloloskan beberapa pejabat KPK yang diduga melakukan korupsi.
Riset dan Analisis: Laili Dian R.W.N.