Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Mulhim Asyrof

Profil Mulhim Asyrof | Merdeka.com

Tertanggal awal Agustus 2011 lalu nama Mulhim Asyrof menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) IV/ Diponegoro berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) yang baru. Menjabat sebagai Pangdam baru, Mulhim menghimbau agar pejabat di jajaran Kodam meningkatkan militansi dalam bekerja sesuai bidang tugas masing-masing. Ia mengungkapkan bahwa apabila semua bagian dapat melaksanakan tugas secara profesional maka akan dapat memperlancar mekanisme pengambilan keputusan. Lebih lanjut Pangdam menyatakan bahwa untuk mencapai kinerja sesuai tuntutan yang diharapkan maka perlu membangun koordinasi yang intensif agar tercipta kesatupaduan mekanisme kerja yang solid. Dengan demikian setiap produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, serta mempunyai nilai tambah bagi kemajuan satua Kodam IV/ Diponegoro.

Menjabat sebagai Pangdam, Mulhim berkeinginan untuk mewujudkan kekompakan di kalangan TNI-Polri di Jawa Tengah. Salah satu cara untuk menjaga kekompakan tersebut adalah dengan mengadakan olahraga bersama yang diselenggarakan akhir April lalu. Di sana, Mulhim mengaku bahwa olahraga bersama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik para prajurit TNI dan Polri serta sebagai media untuk memupuk persaudaraan yang telah terbina dengan baik. Lebih lanjut Mulhim mengatakan bahwa acara yang diadakan secara periodik ini memang menghasilkan kekompakan dan kesolidan di kalangan TNI-Polri bukan karena menghalau berita adanya bersitegang antara kubu Polri dan TNI yang ada di Gorontalo.

Menanggapi kasus yang belakangan terjadi dengan munculnya penggunaan senjata api di beberapa daerah, Pangdam mengingatkan bahwa penggunaan senjata api oleh anggota TNI ada aturannya, sehingga tidak bisa sembarangan digunakan. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa untuk mengeluarkan senjata dari gudang harus melalui prosedur di mana disertai dengan perintah dan tanda tangan serta mempunyai tujuan yang pasti yakni digunakan untuk kepentingan tugas dinas atau pada saat latihan. Di Jawa Tengah, Mulhim mengaku bahwa aturan tersebut telah berlaku, hanya saja ia tinggal menekankan kepada seluruh komandan satuan agar memperhatikan penggunaan senjata.

 

Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan

Profil

  • Nama Lengkap

    Mayjend TNI Ir. Mulhim Asyrof

  • Alias

    Mulhim

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    Bekty Mulhim Asyrof

  • Biografi

    Tertanggal awal Agustus 2011 lalu nama Mulhim Asyrof menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) IV/ Diponegoro berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) yang baru. Menjabat sebagai Pangdam baru, Mulhim menghimbau agar pejabat di jajaran Kodam meningkatkan militansi dalam bekerja sesuai bidang tugas masing-masing. Ia mengungkapkan bahwa apabila semua bagian dapat melaksanakan tugas secara profesional maka akan dapat memperlancar mekanisme pengambilan keputusan. Lebih lanjut Pangdam menyatakan bahwa untuk mencapai kinerja sesuai tuntutan yang diharapkan maka perlu membangun koordinasi yang intensif agar tercipta kesatupaduan mekanisme kerja yang solid. Dengan demikian setiap produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, serta mempunyai nilai tambah bagi kemajuan satua Kodam IV/ Diponegoro.

    Menjabat sebagai Pangdam, Mulhim berkeinginan untuk mewujudkan kekompakan di kalangan TNI-Polri di Jawa Tengah. Salah satu cara untuk menjaga kekompakan tersebut adalah dengan mengadakan olahraga bersama yang diselenggarakan akhir April lalu. Di sana, Mulhim mengaku bahwa olahraga bersama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik para prajurit TNI dan Polri serta sebagai media untuk memupuk persaudaraan yang telah terbina dengan baik. Lebih lanjut Mulhim mengatakan bahwa acara yang diadakan secara periodik ini memang menghasilkan kekompakan dan kesolidan di kalangan TNI-Polri bukan karena menghalau berita adanya bersitegang antara kubu Polri dan TNI yang ada di Gorontalo.

    Menanggapi kasus yang belakangan terjadi dengan munculnya penggunaan senjata api di beberapa daerah, Pangdam mengingatkan bahwa penggunaan senjata api oleh anggota TNI ada aturannya, sehingga tidak bisa sembarangan digunakan. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa untuk mengeluarkan senjata dari gudang harus melalui prosedur di mana disertai dengan perintah dan tanda tangan serta mempunyai tujuan yang pasti yakni digunakan untuk kepentingan tugas dinas atau pada saat latihan. Di Jawa Tengah, Mulhim mengaku bahwa aturan tersebut telah berlaku, hanya saja ia tinggal menekankan kepada seluruh komandan satuan agar memperhatikan penggunaan senjata.

     

    Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan

  • Pendidikan

  • Karir

    • Panglima Kodam (Pangdam) IV/ Diponegoro

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya