AS Melakukan Investasi Signifikan dalam Infrastruktur Pengisi Daya untuk Kendaraan Listrik
Sejak awal masa kepemimpinan Presiden Joe Biden pada 2021, jumlah stasiun pengisian daya EV di Amerika Serikat telah mengalami peningkatan yang signifikan
Pemerintah Amerika Serikat (AS) terus meningkatkan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik (EV) dengan memberikan dana besar untuk pembangunan stasiun pengisian daya di berbagai lokasi. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Presiden Joe Biden dalam mengatasi salah satu kendala utama bagi pertumbuhan kendaraan listrik, yaitu kurangnya ketersediaan pengisi daya.
Menurut laporan dari The Verge, sejak awal masa jabatan Presiden Joe Biden pada tahun 2021, jumlah stasiun pengisian daya EV di AS telah meningkat secara signifikan. Pemerintah AS melaporkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 192.000 port pengisian daya yang dapat diakses publik di seluruh negeri. Angka ini mengalami lonjakan yang tajam dari sekitar 100.000 port yang tersedia pada awal 2021, dengan penambahan sekitar 1.000 pengisi daya baru setiap minggu.
Upaya Mengatasi Kendala Adopsi EV
Selama ini, pengisian daya kendaraan listrik (EV) telah dianggap sebagai salah satu hambatan utama dalam penerimaan kendaraan listrik di Amerika Serikat. Hasil survei menunjukkan bahwa banyak pemilik EV mengeluhkan minimnya fasilitas pengisian atau kerusakan alat sebagai masalah utama yang mereka hadapi.
Untuk mengatasi isu ini, Presiden Biden berkomitmen untuk membangun 500.000 stasiun pengisian daya sebelum tahun 2030. Rencana ambisius ini merupakan bagian dari Rancangan Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan, yang mengalokasikan dana sebesar 7,5 miliar dolar AS (sekitar Rp115 triliun) untuk memperluas jaringan pengisian daya EV.
Kemajuan Program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional
Walaupun begitu, proses pembangunan stasiun pengisian daya ini terbilang lambat. Pada bulan Maret yang lalu, The Washington Post melaporkan bahwa dalam program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional, hanya terdapat tujuh stasiun pengisian daya dengan total 38 port yang sudah beroperasi. Meskipun demikian, upaya ini terus berlanjut dengan adanya tambahan dana baru.
Pada Selasa (27/8), pemerintah AS kembali mengalokasikan dana tambahan sebesar 521 juta dolar AS untuk 30 negara bagian. Dana ini ditujukan untuk mendukung pemasangan stasiun pengisian daya di daerah-daerah yang belum menerima pendanaan pada tahap pertama. Proyek yang mendapatkan dana ini akan difokuskan pada penyediaan akses pengisian daya di wilayah pedesaan, komunitas yang kurang beruntung, serta kompleks perumahan multi-unit. Selain itu, perhatian juga akan diberikan pada pengisian daya untuk kendaraan berukuran sedang dan berat.
Contoh Proyek yang Mendapatkan Pendanaan
Beberapa inisiatif yang memperoleh dukungan finansial dari program ini mencakup alokasi dana sebesar 102 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun) untuk Departemen Transportasi California. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (EV) serta stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di sepanjang 2.500 mil jalan raya.
Di samping itu, Maryland Clean Energy Center akan menerima dana sebesar 33 juta dolar AS (sekitar Rp508 miliar) untuk mengembangkan fasilitas pengisian daya EV di daerah pedesaan, perkotaan, dan komunitas yang kurang mampu. Selain itu, Suku Seminole di Florida juga akan mendapatkan dana sebesar 933.600 dolar AS (sekitar Rp14 miliar) untuk mendirikan tujuh stasiun pengisian daya di seluruh wilayah reservasi mereka.
Walaupun penjualan kendaraan listrik menunjukkan tren peningkatan, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi, terutama mengenai keterbatasan model yang terjangkau dan aksesibilitas pengisian daya. Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Biden diharapkan dapat mengatasi hambatan-hambatan ini, sehingga adopsi kendaraan listrik di Amerika Serikat dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
QnA Tentang Kendaraan Listrik
Apa yang dimaksud dengan kendaraan listrik?
Kendaraan listrik merupakan tipe kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya, yang mendapatkan tenaga dari baterai atau sumber listrik lainnya, berbeda dengan kendaraan tradisional yang mengandalkan mesin pembakaran internal.
Apa saja keuntungan kendaraan listrik jika dibandingkan dengan kendaraan tradisional?
Kendaraan listrik menawarkan berbagai keuntungan, seperti dampak lingkungan yang lebih positif karena tidak memproduksi emisi gas buang, pengeluaran operasional yang lebih ekonomis, serta kinerja yang unggul dalam akselerasi. Selain itu, kendaraan listrik juga beroperasi dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah.