Kementerian Pekerjaan Umum: Rehabilitasi Pasca-Gempa di Cianjur Menelan Biaya Rp 1,63 Triliun
Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
Sejumlah infrastruktur temasuk tempat pendidikan mengalami kerusakan berat akibat bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022. Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
Kerusakan tidak hanya terjadi pada gedung utama sekolah, tetapi juga fasilitas penunjang seperti ruang kelas, laboratorium, ruang perpustakaan, dan sarana olahraga.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
Sebagai respons atas bencana ini, Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah cepat untuk membantu memulihkan pendidikan di Cianjur.
Saat ini seluruh pengerjaan rehabilitasi dan renovasi infrastruktur terdampak gempa di Cianjur telah selesai. Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Endra Saleh Atmawidjaja menegaskan, salah satu fokus utama dari pemulihan ini adalah sektor pendidikan, dengan pembangunan dan perbaikan fasilitas di berbagai instansi.
Di antaranya rehabilitasi SMAN 2 Cianjur yang mencakup perbaikan Gedung A, C1, C2, D, F, G, serta rekonstruksi Gedung B dengan total luas 1.342,45 m². Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 19,6 miliar dan selesai pada tahun 2023.
"Secara keseluruhan, rehabilitasi pasca-gempa di Cianjur menelan biaya Rp 1,63 triliun," kata Endra Saleh Atmawidjaja.
Pengerjaan mencakup 262 unit fasilitas, yang terdiri dari 215 fasilitas pendidikan, 34 gedung pemerintahan, 3 tempat peribadatan, 4 fasilitas kesehatan, serta berbagai prasarana air minum dan sanitasi.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah mengungkapkan program rehabilitasi ini tidak hanya terbatas pada bangunan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sarana pendidikan yang lebih layak.
Di sektor pendidikan, sebanyak 7 unit fasilitas kelompok bermain, 14 unit sarana PAUD, 21 unit TK/Sederajat, 126 unit SD/Sederajat, 22 unit SMP/Sederajat, dan 227 unit SMA/Sederajat turut diperbaiki.
Selain itu, sebanyak 3 sarana pondok pesantren juga direnovasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan Islam.
Ekonomi Masyarakat Pulih
"Pemerintah berharap, dengan selesainya proyek ini, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Cianjur dapat meningkat, serta kondisi sosial dan ekonomi warga yang terdampak gempa dapat pulih," kata Essy Asiah.
Rehabilitasi ini juga memberikan harapan baru bagi anak-anak Cianjur. Dengan adanya fasilitas pendidikan yang lebih baik, siswa kini dapat kembali belajar dalam lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Selain itu, upaya pemulihan ini memberikan semangat baru bagi masyarakat sekitar yang melihat langsung komitmen pemerintah dalam memulihkan kehidupan mereka pasca-bencana.
Pendidikan, yang merupakan hak setiap anak, kini menjadi prioritas utama dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus. Proyek rehabilitasi ini juga menjadi simbol pemulihan sosial-ekonomi yang lebih luas bagi Kabupaten Cianjur.