Menteri PUPR Pastikan Infrastruktur Penting di Sumedang dalam Kondisi Baik Pascagempa
Menteri PUPR Pastikan Infrastruktur Penting di Sumedang dalam Kondisi Baik Pascagempa
Kondisi bangunan dan infrastruktur penting di Kabupaten Sumedang dinyatakan masih baik setelah diguncang rentetan gempa.
Menteri PUPR Pastikan Infrastruktur Penting di Sumedang dalam Kondisi Baik Pascagempa
Hal itu disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seusai meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang dan SMAN 1 Sumedang, Rabu (3/1).
Hasil pantauan dan data sementara yang diterima dari BPBD dan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Basuki menyatakan tidak ada kebijakan relokasi.
“Menurut laporan BPBD dan Pj tidak ada yang perlu direlokasi. Jadi pasti perbaikannya berdasarkan kriteria berat, sedang dan ringan. itu sudah ada kriteria nasionalnya,” kata dia.
"Pak Pj sedang melakukan verifikasi, data dari tingkat pemerintah bawah seperti RT RW itu ada 1.100 sekian (rumah yang sakit). itu sedang diverifikasi oleh Dinas PUPR, Kementerian PUPR bersama BNPB supaya benar benar jangan ada ketinggalan," Basuki melanjutkan.
Besaran bantuan perbaikan rumah didasarkan pada kategori, rumah yang rusak berat Rp60 juta, sedang Rp30 juta dan ringan Rp15 juta. Jumlah itu pernah diberlakukan saat gempa Cianjur tahun lalu.
“Nanti beliau (presiden) Jumat akan datang ke sini. Nanti akan menyerahkan (bantuan). (Bantuan disesuaikan) ada kerusakan berat, sedang, ringan itu pasti akan mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk perbaikan rumahnya sendiri-sendiri," ucap dia.
Kerusakan Bangunan RSUD Tak Parah
Basuki pun mengatakan bahwa fasilitas umum seperti RSUD atau SMAN 1 Sumedang tidak mengalami kerusakan parah. Meski begitu, akan ada perbaikan di beberapa bagian.
"Kami akan lihat masterplan, sambil mengevaluasi kondisi eksisting yang sekarang. Kami tangani, mudah-mudahan sudah ikut mengubah estetika dan lingkungan rumah sakit. Secara umum, secara struktural masih oke," kata Basuki.
"Kalau kita bandingkan dengan Cianjur tahun lalu, itu lebih parah Cianjur. sekarang ini ada beberapa pergerakan di bangunan menurut komite keamanan bangunan gedung, masih oke. Kita perlu retrofitting, bukan renovasi atau rehabilitasi. Retrofitting penguatan. karena retaknya tidak memperparah strukturalnya," lanjutnya.
Ia memprediksi perbaikan akan mulai dilakukan pada pekan depan setelah Presiden datang pada Jumat mendatang.
"Secepatnya. Jumat kan Pak Presiden ke sini. Jadi, setelah itu pasti minggu depan, mulai minggu depan mudah-mudahan. Ada ruang opaerasi, ruang cuci darah, delatasi itu yang segera perlu kita tangani," ucapnya.
"(Twin tunnel Tol Cisumdawu) temen-temen dari Dirjen Binamarga sudah menyelidiki, (hasilnya) aman. (bendungan) Sudah kita cek. Jadi, setiap ada gempa, bangunan bendungan besar di sekitarnya kita cek. Jatigede, Sadawarna, Cipanas kita sudah cek semua. Aman," imbuhnya.
Sementara, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan seluruh pasien yang sempat diungsikan ke tenda sudah menempati ruangan RSUD Sumedang. Meski begitu, tujuh tenda pengungsian di depan RSUD Sumedang ini masih berdiri dan disiagakan.
Sementara itu, untuk membantu operasional RSUD Sumedang, yang masih dalam kondisi siaga, juga telah diterima dua tenda khusus untuk opname dan operasi dari Kementerian Kesehatan RI.
"Hari ini saya mengecek lagi ke sini, jadi kemarin Kadinkes Sumedang, Dirut RSUD Sumedang meminta tenda rumah sakit, dan ini sudah direspons dengan cepat oleh Kementerian Kesehatan, ini sudah ada," tutur Bey Machmudin.
Bey Machmudin menyebut bahwa berdasarkan update dari aplikasi Sitabah yang dikembangkan Pemkab Sumedang, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 1.136 unit, dengan rincian 876 rusak ringan, lalu 136 rusak sedang, dan 124 rusak berat.
Untuk bantuan yang akan diberikan oleh Provinsi masih menunggu verifikasi lapangan terkait dengan tingkat kerusakan terhadap setiap rumah yang akan diberi bantuan.