BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan
BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
BMKG mengaku masih melakukan kajian mengenai sesar lokal yang menjadi penyebab gempa di Sumedang.
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang. Di sisi lain, sepanjang tahun 2023, wilayah Jawa Barat diguncang ribuan kali gempa bumi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengaku masih melakukan kajian mengenai sesar lokal yang menjadi penyebab gempa di Sumedang.
Meski begitu, rentetan gempa yang terjadi sebanyak lima kali terus mengalami penurunan dari sisi kekuatannya.
“Untuk sementara ini kami belum bisa mengidentifikasi secara jelas ini (gempa) dari aktivitas sesar yang mana, namun bisa kita sampaikan ini dari aktivitas sesar lokal yang aktif,” ucap dia.
“Kalau melihat dari tren dua gempa susulan yang meluruh (kekuatannya) 2 koma sekian mudah-mudahan sudah meluruh. Namun, kami sampaikan masyarakat tetap waspada, terutama satu minggu ke depan karena kita belum bisa memprediksi gempa susulannya seperti apa,”
dia melanjutkan.
merdeka.com
Salah satu yang disorotinya adalah kewaspadaan berkaitan dengan struktur bangunan yang sudah diguncang lima kali gempa di Sumedang.
“Satu minggu ke depan meningkatkan kewaspadaan terutama bangunan rumah yang sudah lima kali diguncang gempa sudah pasti struktur bangunannya bergeser. Karena bangunan di kita kan bukan bangunan yang didesain tahan gempa,” kata dia.
Ribuan Kali Diguncang Gempa
Di sisi lain, pihaknya mencatat ada 1.155 kali gempa bumi terjadi di wilayah Jawa Barat sepanjang 2023.
Berdasarkan peta distribusi episenter, 540 gempa terjadi di laut dan sebagian besar tersebar di selatan Pulau Jawa dampak dari aktivitas sesar aktif dasar laut dan sebagian lagi diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Lalu, 525 gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Sisanya, gempa terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia
“Magnitudo gempabumi terbesar yang tercatat adalah 6.6 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.0," katanya.
Terdapat tiga zona yang sangat aktif gempa di Jawa Barat pada tahun 2023, yaitu Zona aktivitas gempa swarm di Kec. Pamijahan, Leuwiliang dan Nanggung Kab. Bogor, Zona Cianjur (Sesar Cugenang), dan Zona Sesar Garut Selatan (Garsela).
Bantuan untuk Rumah Rusak
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa hasil koordinasi dengan Presiden Joko Widodo, pihaknya menyiapkan langkah strategis, termasuk memproses bantuan perbaikan rumah.
Pemerintah menyiapkan dana dukungan awal Rp350 juta untuk operasional. Anggaran ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak selama masa tanggap darurat.
Di antaranya, untuk kebutuhan makan, pendirian tempat mandi cuci kakus (MCK), dan kebutuhan dasar lain, termasuk operasional pasukan TNI-Polri dan relawan.
Kemudian, BNPB bekerjasama dengan TNI, Polri dan pemerintah daerah Sumedang memetakan jenis kerusakan rumah warga yang terdampak gempa dengan kategori berat, sedang dan ringan. Berdasarkan data terakhir ada 188 rumah yang rusak.
“Bantuan untuk masyarakat dan pemetaan dilakukan secara pararel sehingga semua kebutuhan terpenuhi,” kata dia.
Warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan sebesar Rp60 juta, kerusakan sedang Rp30 juta, dan kerusakan ringan Rp15 juta.
“Jadi yang dibangun kalau misal rusak berat yang punya rumah, BNPB ada beberapa pihak ketiga yang biasa membangun rumah tahan gempa. Karena ini bantuannya diberikan sifatnya per orangan hak pribadi, boleh dia bangun sendiri tapi nanti didampingi oleh PUPR sehingga yang dibangun adalah rumah tahan gempa,” jelas dia.