Memahami Berbagai Tipe Freon untuk AC Mobil dan Kegunaannya
Memahami jenis-jenis freon dapat membantu pemilik mobil untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Freon memiliki peranan penting dalam sistem pendinginan AC pada kendaraan. Tipe freon yang dipilih berpengaruh pada efektivitas operasional serta dampaknya terhadap lingkungan. Berbagai jenis freon telah dikembangkan untuk menggantikan tipe sebelumnya yang dianggap merugikan lapisan ozon. Saat ini, R-134a adalah freon yang paling umum digunakan, meskipun ada juga tipe lain seperti R-12 dan R-22 yang pernah populer tetapi kini jarang dipakai.
Freon berfungsi dengan cara menyerap panas dari udara di dalam kabin mobil dan mengubahnya menjadi gas di evaporator. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan freon yang melepaskan panas di kondensor, sehingga suhu kabin tetap nyaman. Namun, dengan kemajuan teknologi dan peraturan lingkungan yang semakin ketat, jenis freon yang digunakan telah mengalami perubahan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemilihan jenis freon yang sesuai memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja AC dan keberlanjutan sistem pendinginan pada kendaraan. Artikel ini akan mengulas berbagai jenis freon, karakteristiknya, serta pengaruhnya terhadap efisiensi dan lingkungan.
Jenis-Jenis Freon AC Mobil
1. Freon R-12
Pada dekade 80 hingga 90-an, Freon R-12 menjadi pilihan utama untuk sistem pendingin udara di mobil. Senyawa ini terdiri dari chloro fluoro carbon (CFC), yang mengandung unsur ethane dan methane dengan fluor, chlor, dan carbon. Freon R-12 memiliki titik didih sebesar 29,8 derajat Celcius pada tekanan 1 atm dan tekanan kondensasi 93,3 psig pada suhu 30 derajat Celcius.
Namun, saat ini penggunaan R-12 dilarang karena dampaknya yang merusak lapisan ozon. Kandungan chlor dalam freon ini dianggap berbahaya bagi lingkungan, sehingga kini digantikan oleh jenis freon yang lebih ramah terhadap ozon.
2. Freon R-22
Freon R-22 adalah alternatif untuk R-12 yang masih mengandung klorin, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Senyawa ini termasuk dalam kelompok hydro chloro fluoro carbon (HCFC). Titik didih R-22 mencapai 40,8 derajat Celsius pada tekanan 1 atm, dan tekanan kondensasinya adalah 158,2 psi pada suhu 30 derajat Celsius.
Walaupun R-22 lebih bersahabat terhadap lapisan ozon dibandingkan R-12, freon ini masih dapat berkontribusi terhadap kerusakan ozon, meskipun efeknya lebih kecil. Penggunaan freon ini umumnya mulai menurun, terutama karena adanya regulasi lingkungan yang semakin ketat.
3. Freon R-134a
Freon R-134a merupakan tipe freon yang paling banyak digunakan saat ini. Berbeda dengan R-12 dan R-22, freon R-134a tidak mengandung klorin, sehingga tidak merusak lapisan ozon. Jenis freon ini termasuk dalam kategori hydro fluoro carbon (HFC) dan memiliki titik didih sebesar 26,1 derajat Celcius pada tekanan 1 atm. Pada suhu 15 derajat Celcius, tekanan kondensasi freon R-134a mencapai 668 Kpa.
Freon R-134a juga memiliki stabilitas yang baik pada berbagai suhu dan tidak menyebabkan korosi pada bagian-bagian AC. Selain itu, freon ini tidak dapat dicampur dengan jenis freon lainnya, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan sistem yang telah disesuaikan.
4. Freon Hydrocarbon
Freon hidrokarbon terbuat dari bahan alami berupa hidrogen dan karbon, yang dinilai lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan freon sintetis. Hidrokarbon memiliki potensi pemanasan global yang rendah dan memberikan dampak yang lebih kecil terhadap kerusakan ozon.
Meski demikian, freon ini jarang digunakan dalam AC mobil di Indonesia karena sifatnya yang mudah terbakar, sehingga memerlukan peralatan khusus untuk instalasi. Akibatnya, freon hidrokarbon belum menjadi pilihan yang umum.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
Apa dampak dari penggunaan freon R-12 pada lingkungan?
Freon R-12 mengandung klorin yang dapat merusak lapisan ozon dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Sebagai akibatnya, penggunaan freon R-12 saat ini telah dilarang.
Mengapa freon R-134a lebih disukai dibandingkan jenis lainnya?
Freon R-134a bebas dari kandungan klorin, menjadikannya lebih ramah lingkungan dan aman bagi lapisan ozon. Di samping itu, freon ini memiliki stabilitas yang baik dan kemampuan dielektrik yang tinggi, serta tidak menimbulkan korosi pada bagian-bagian AC.
Apakah freon hydrocarbon aman untuk AC mobil?
Freon hidrokarbon dianggap lebih baik untuk lingkungan, namun penggunaannya dalam AC mobil terbatas karena mudah terbakar dan memerlukan peralatan khusus untuk pemasangan.