Profil
Pahala Nainggolan
Pahala Nainggolan merupakan salah satu anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kala itu dilantik oleh Taufiequrrachman Ruki.
Dr Pahala Nainggolan dilantik sebagai Deputi Pencegahan di KPK. Latar belakangnya untuk mengisi pos tersebut dirasa cukup. Karena Pahala Nainggolan memiliki pendidikan dan pengalaman sebagai auditor dan konsultan proyek-proyek yang didanai oleh lembaga dunia selama sepuluh tahun terakhir. Di samping itu, Pahala Nainggolan juga merupakan doktor dari Universitas Indonesia.
Riwayat pendidikan Pahala Nainggolan adalah pernah mendalami ilmu akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1983. Kemudian Pahala Nainggolan lulus pada 1986 dan mengawali karir sebagai auditor di badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan BPKP untuk perwakilan Bali hingga tahun 1989.
Selain menjalani pendidikan di STAN, Pahala Nainggolan juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia pada program magister manajemen hingga kemudian memperoleh gelar doktor pada tahun 2001 lalu.
Sebenarnya secara karir, Pahala Nainggolan cukup baik saat berkecimpung di BPKP. Akan tetapi pada tahun 1995, Pahala Nainggolan sempat mengundurkan dari posisi tersebut. Tidak disebutkan mengapa dia meninggalkan pekerjaannya. Selepas itu, Pahala Nainggolan bekerja pada berbagai perusahaan multinasional dan menjadi konsultan pada sejumlah proyek hibah luar negeri yang dibiayai oleh USAID, AUSaid, Bank Dunia dan CIDA.
Selain itu dia juga bekerja sebagai konsultan untuk program ADB di sektor konservasi laut, pendidikan dasar, air bersih, infrastruktur, kehutanan dan pendanaan untuk LSM lokal, hingga kini.
Pahala juga tercatat sedikitnya telah menerbitkan delapan buku. Antara lain, ‘Cara Mudah Memahami Akuntansi’, ‘Hitung Untung Bisnis UKM’ dan sejumlah buku tentang lembaga non-profit Indonesia. Sekitar 48 artikelnya telah dipublikasikan. Di antaranya mengenai perpajakan Indonesia, reformasi birokrasi, desentralisasi pengelolaan pendidikan dan konservasi laut.
Riset dan analisis: Yoga Tri Priyanto