BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, adanya rencana penggabungan BTN Syariah dan PT Bank Mualamat. Rencana ini sebagai langkah dalam mendorong alternatif bank syariah yang besar di Indonesia.
Jika proses penggabungan kedua perusahaan lancar, maka dipastikan akan selesai pada Maret 2024 mendatang.
Erick menilai apabila merger kedua perusahaan terjadi, diharapkan bisa masuk ke dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
"Kita bersinergi dengan Bank Muamalat dengan BTN Syariah untuk menjadikan alternatif bank syariah yang besar. Itu kalau nanti digabungin, itu mungkin bisa masuk ke top 16, mungkin 10 besar," ujar Erick kepada media, di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/13).
Merdeka.com
Dia menjelaskan, ekosistem ekonomi syariah di Indonesia punya potensi sangat besar. Salah satu indikator pendukungnya yakni harus menggenjot industri perbankan syariah di Tanah Air agar semakin kompetitif.
"Karena kenapa? finansial syariah ini menjadi sesuatu yang justru menarik pada saat ini. Jadi ke depan sedang dalam proses pembicaraan. Kalau semuanya lancar, Maret (2024) bisa final," kata Erick.
Soal rencana tersebut, pihaknya tengah berdiskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama (Kemenag) mengenai rencana penggabungan bank syariah itu.
"Sedang dalam proses pembicaraan. Kita sudah diskusi dengan BPKH, Menteri Agama mungkin tidak kita bersinergi dengan Bank Muamalat dengan BTN Syariah," ungkapnya.
Sebagai informasi, Bank Tabungan Negara (BTN) tengah melirik sejumlah bank syariah guna mendukung proses spin off Uni Usaha Syariah (UUS).
Nantinya, Bank Unum Syariah (BUS) yang diakuisisi akan menjadi cangkang UUS untuk menjadi BTN Syariah sebagai entitas sendiri.
Direktur Risk Management Bank BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, proses spin off BTN Syariah untuk dijadikan BUS hingga saat ini terus berjalan.
Saat ini pihaknya tengah mengkaji opsi yang bisa dengan mudah dan cepat untuk dapat dilaksanakan. Opsi pertama yakni Bank BTN akan mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk Bank Umum Syariah.
Opsi kedua yakni melakukan akuisisi BUS yang sudah ada untuk dijadikan cangkang BTN Syariah. Sementara opsi ketiga, sedang dikaji kemungkinan yang paling efisien yang sampai dengan saat ini sedang dalam kajian yang mendalam.
"Kami serius ingin melakukan spin off BTN Syariah yang saat ini kinerjanya sangat bagus. Dengan spin off dan menjadi BUS, kami optimistis kinerja BTN Syariah akan semakin positif dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil," ujar Setiyo di Jakarta, Kamis (24/8).
Merdeka.com