17 Kapal Nelayan di Kalbar Tenggelam, TNI AL Kerahkan Pesawat Cari 43 Orang Hilang
Merdeka.com - TNI AL mengerahkan pesawat patroli maritim untuk mencari 43 orang yang masih hilang imbas 17 kapal nelayan yang tenggelam di perairan Kalimantan Barat. Kapal tenggelam akibat gelombang laut tinggi.
Kadispen Koarmada I, Letkol Laut (P) Laode M. Holib, mengatakan pesawat yang dikerahkan yakni CN 235-220MPA dengan nomor lambung P-8305 di bawah kendali Guspurla Koarmada I Operasi Siaga Segara-21.
"Melaksanakan Patroli Udara Maritim dan misi Search and Rescue 17 kapal yang hilang di perairan Pontianak, Kalbar akibat cuaca buruk," kata Laode dalam keterangannya, Senin (19/7).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Dia menjelaskan, pesawat yang diawaki Pilot Lettu Laut (P) Aditya Mulyarajasa tengah melaksanakan pencarian melalui udara pada ketinggian jelajah 3.000 kaki atau sekitar 900 mdpl. Adapun metode pencarian 'paralel mode' pada enam titik kordinat yang telah ditentukan di area pencarian seluas 825 Nautical Mile (NM) persegi di perairan sebelah barat Kalbar sekitar 80 NM dari lanud Supadio Pontianak.
"Kehadiran Pesawat Udara TNI AL ini memperkuat unsur SAR. Hingga saat ini TNI AL telah mengerahkan 2 Pesawat udara CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203," katanya.
Selain pesawat, lanjut Laode, pihak TNI AL juga telah mengerahkan dua Kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641 menggantikan KRI Usman Harun-; 2 Kapal Patroli Angkatan Laut Kal Lemukutan dan Kal Sambas serta tim SAR Lantamal XII Pontianak.
"Tim SAR berhasil menemukan satu buah kapal nelayan yang dilaporkan hilang KM Hyden 188 dalam posisi terbalik, selanjutnya ditarik untuk diadakan penyelaman guna meyakinkan adanya korban yang terperangkap di dalam badan kapal," tuturnya.
Sekadar informasi, kapal tenggelam akibat gelombang tinggi di perairan Kalimantan Barat pada Selasa (1/7) dan Rabu (14/7). Tercatat sebanyak 15 orang meninggal dunia, sedangkan 43 orang masih dalam pencarian. Sementara untuk data orang yang selamat sebanyak 80 orang dari 17 kapal.
Pencarian Hari Sebelumnya
Sebelumnya, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Kalimantan Barat, Yopi Haryadi menyatakan, hingga saat ini tercatat masih 39 anak buah kapal atau nelayan yang belum ditemukan setelah kapal motor mereka tenggelam karena diterjang ombak, Selasa (13/7) malam.
"Hari keempat ini, Tim Gabungan SAR terus melakukan pencarian terhadap korban, baik dalam keadaan selamat maupun sebaliknya," kata Yopi Haryadi di Pontianak, Sabtu (17/7).
Dia menjelaskan, tadi pagi Tim Gabungan SAR kembali menemukan korban sebanyak tiga orang dalam keadaan sudah meninggal.
"Yakni satu ditemukan di pesisir Pantai Jawai, Kabupaten Sambas, satu ditemukan di pesisir pantai Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, dan satu lagi sudah berada di Pos SAR Pontianak," ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya bersama Tim SAR Gabungan terus memperluas lokasi pencarian, yakni hingga ke tengah lautan.
"Karena melihat arah angin, maka ke arah barat atau arah ke tengah laut, sehingga semua kekuatan dan dukungan berbagai pihak sudah dikerahkan dalam pencarian korban," ujarnya.
Data Kantor SAR Pontianak, mencatat hingga saat ini pihaknya masih mencari sebanyak 39 anak buah kapal (ABK) dan nelayan dari sekitar 15 hingga 16 kapal motor nelayan yang tenggelam dampak cuaca buruk Selasa malam (13/7) dan Rabu pagi (15/7).
"Kami dari Basarnas Kalbar, Rabu (14/7) telah mendapat laporan telah terjadi kecelakaan terhadap 14 kapal motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan kemarin karena dampak cuaca buruk dan mengakibatkan awalnya sebanyak 56 orang ABK hilang, dan 81 ABK selamat," katanya.
Ia mengatakan, kapal-kapal tersebut mengalami kecelakaan di perairan Muara Jungkat sebanyak sembilan kapal motor, Muara Kubu dua kapal motor, dan di Muara Pemangkat tiga kapal motor. Dari 14 kapal itu, 12 kapal merupakan kapal ikan dan dua kapal lainnya merupakan kapal tugboat. Termasuk satu kapal layar yang di dalamnya tiga warga negara asing dan dapat diselamatkan oleh tim SAR.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca Selengkapnya