Alasan guru spiritual bunuh 2 murid karena takut ajarannya dibongkar
Merdeka.com - Penyidik polisi dari unit Jatanras Polda Jawa Timur terus melakukan pemeriksaan terhadap Taat Pribadi , seorang guru spiritual, melakukan pembunuhan terhadap dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail. Ada dugaan bahwa pelaku takut ajarannya dibongkar kedua muridnya
"Tersangka Taat Pribadi menyuruh sepuluh orang membunuh Abdul Gani dan Ismail. Karena keduanya ingin membongkar rahasia Padepokan Kanjeng Dimas," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (23/9).
Taat merupakan pemilik Padepokan Kanjeng Dimas di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Mengapa guru ngaji itu takut di Arab Saudi? 'Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya,' ungkap pria itu.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Menurut Argo, sepuluh orang tersangka sudah ditangkap. Mereka mengaku mendapat perintah Taat Pribadi membunuh Abdul dan Ismail. Kemudian, diajak di dalam ruangan khusus, yakni sebuah tempat perlindungan. Berdalih dipanggil pemilik Padepokan Kanjeng Dimas akan memberikan uang pinjaman.
"Saat ada di dalam ruangan, keduanya langsung dipukul beramai-ramai, dan menjerat leher korban hingga tewas. Setelah itu keduanya dibuang di Wonogiri, Jawa Tengah dan perbatasan antara Banyuwangi dengan Bondowoso," urai Argo.
Saat dibuang di dua lokasi berbeda, ternyata ditemukan warga. Tetapi, awalnya hanya penemuan mayat biasa, tanpa identitas alias Mr X. Jenazah pertama ditemukan di Wonogiri adalah Mr X, teridentifikasi atas nama Abdul Gani, warga Probolinggo. Dari penemuan itu, Polda Jawa Tengah melakukan koordinasi dengan Polres Probolinggo.
Di saat bersamaan, juga ditemukan sesosok mayat Mr. X kedua di perbatasan daerah Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Mayat itu diketahui bernama Ismail.
Kedua nama orang tersebut identik dengan laporan orang hilang di Polres Probolinggo. Polisi akhirnya saling koordinasi antara Polres Probolinggo dan Polda Jawa Tengah.
Dari situ, akhirnya polisi mendeteksi siapa pelaku dan otaknya di balik pembunuhan terhadap Abdul Gani dan Ismail. Kasusnya itu langsung ditangani Polda Jatim, dan berhasil menangkap sepuluh orang, kemudian Taat Pribadi.
"Polisi sudah memberikan surat panggilan untuk tersangka Taat Pribadi sebanyak tiga kali. Tapi, tersangka tidak mau datang dengan alasan sakit. Ternyata surat keterangan itu palsu, akhirnya dijemput dengan paksa," tandas Argo. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan rumah Ryan Jombang dan bertemu dengan murid kesayangannya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca Selengkapnya