Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Cuaca Buruk, Perusahaan Pelayaran Siapkan Armada Angkutan Natal Lebih Awal

Antisipasi Cuaca Buruk, Perusahaan Pelayaran Siapkan Armada Angkutan Natal Lebih Awal Ilustrasi Pelayaran. ©2022 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Perusahaan pelayaran mulai mempersiapkan angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Persiapan lebih awal dilakukan menyusul buruknya cuaca akhir-akhir ini.

Langkah mempersiapkan angkutan Natal dan Tahun Baru di antaranya sudah dilakukan PT Dharma Lautan Utama (DLU). Mereka memastikan keandalan armada jelang libur akhir tahun.

Persiapan dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, termasuk antisipasi angkutan liburan di Novotel Hotel, Solo, Jumat (28/10).

"Kami mengadakan rakor terkait angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, termasuk antisipasi angkutan liburan di akhir tahun," ujar Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono di sela kegiatan.

Erwin mengatakan, kegiatan itu juga bagian dari antisipasi cuaca buruk mengingat jelang akhir tahun biasanya terjadi fenomena perubahan cuaca.

"Tahun ini mungkin anomali cuaca lebih cepat dari biasanya. Kalau biasanya November kita baru lakukan, tapi ini Oktober sudah buruk cuacanya. Kami percepat rakor ini, banyak hal yang kami bahas," katanya.

Selain kesiapan SDM dan armada, lanjut dia, juga dilakukan antisipasi cuaca buruk.Harapannya, dengan kesiapan tersebut PT DLU bisa lebih menjamin keselamatan pelayaran.

"SDM kami refresh, masalah armada kami siapkan agar keandalan terjamin. Galangan kapal juga kami libatkan dalam kesiapan itu. Strategi dan kolaborasi kami lakukan agar kebutuhan dan keinginan pelanggan bisa terakomodasi dengan baik," tandasnya.

Utamakan Keselamatan

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mengapresiasi diselenggarakannya rakor lebih awal.

"DLU ini merupakan satu dari banyak perusahaan yang melakukan rakor untuk menyikapi masalah antisipasi cuaca buruk di mana terjadi pada pergantian tahun. Ini dilakukan lebih awal, biasanya kalau pemerintah kan H-7 Natal dan Tahun Baru," terangnya.

Khoiri berharap langkah tersebut dapat diikuti oleh perusahaan lain termasuk pemerintah.

"Harapan saya melalui rakor ini perusahaan transportasi dapat mengedepankan unsur safety (keselamatan)," ucap dia.

Dalam kesempatan sama, Ketua Harian Masyarakat Transportasi (MTI) Bambang Haryo Soekartono menyampaikan, transportasi sangat berhubungan dengan masalah keselamatan menyusul terjadinya cuaca buruk pada pergantian tahun.

"Ini tentu pemerintah dengan stakeholder serta perusahaan swasta dan BUMN mempersiapkan antisipasi agar logistik maupun penumpang tidak terkendala akibat cuaca buruk, perlu ada perencanaan yang matang. Jangan sampai penumpang terganggu, bukan hanya kelancaran tetapi juga keselamatan," tutup dia.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP