Bapak & Anak Terduga Teroris di Bali Satu Grup WA 'Menanti Al Mahdi' dengan Abu Rara
Merdeka.com - Polda Bali terus menelusuri penangkapan dua terduga teroris jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (10/10) dini hari lalu. Polisi telah memeriksa istri terduga teroris AT (45) yakni EU dan tiga anaknya.
"Iya diminta keterangan semuanya tidak hanya istri dan anaknya," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengki Widjaja saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (17/10).
Pemeriksaan keluarga AT, itu guna menelusuri jaringan terduga teroris di media sosial. Keluarga AT, itu sudah lama tinggal di Bali. Tiga anak AT dan istrinya EU bahkan lahir di Bali. Sementara, salah satu anak AT, berinisial ZAI ditangkap bersama ayahnya di Kabupaten Jembrana, Bali.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
"Mereka domisili di sini anaknya lahir kecil besar di sini (Bali). Ini masih (Dilakukan) berkembang terus," ujar Hengky.
Polisi juga masih menyelidiki soal grup WhatsApp jaringan Abu Rara dan AT bernama 'Menanti Al Mahdi'. Grup itu diduga menjadi tempat komunikasi para terduga teroris jaringan Abu Rara. Selain itu, di grup itu mereka juga membahas pembuatan senjata.
"Di antaranya membuat senjata dan sebagainya. Senjata rakitan," ujar Hengky.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Polri dan tim dari CTOC Polda Bali menangkap dua terduga teroris jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Mereka ditangkap di Kabupaten Jembarana, Bali, Kamis (10/10) lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, polisi berhasil menangkap dua terduga teroris di Bali. Menurut Hengky, dua terduga teroris tersebut berinisial AT dan ZAI.
"Betul telah ditangkap di Bali atas nama AT dan ZAI di wilayah Bali," kata Kombes Hengky Widjaja, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/10) lalu.
Hengky juga menjelaskan, Densus 88 Polri dan tim CTOC Polda Bali, saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap dua terduga teroris AT dan ZAI.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca Selengkapnya