Bentrok 3 Ormas di Bekasi, 1 Orang Meninggal Dunia dan 36 Ditangkap
Bentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Jasad korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk dilakukan autopsi.
Bentrok 3 Ormas di Bekasi, 1 Orang Meninggal Dunia dan 36 Ditangkap
Seorang pria berinisial A (30) tewas akibat bentrokan antarkelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang terjadi di wilayah kota dan Kabupaten Bekasi. Jasad korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk dilakukan autopsi.
"(Identitas korban tewas) atas nama A kelahiran 93, korban saat ini di RSUD dilakukan autopsi untuk proses investigasi selanjutnya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, Kamis (21/9).
Bentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang. Bentrokan kemudian meluas hingga ke wilayah hukum Kota Bekasi.
Dani mengatakan, selain korban tewas, pihaknya juga mengamankan 39 anggota ormas yang terlibat bentrokan. Saat ini seluruh anggota ormas itu masih menjalani pemeriksaan untuk mengetahui peran masing-masing saat terjadi bentrokan.
"Yang diamankan di Polres ada 39 orang yang masih dalam pemeriksaan oleh pihak Reskrim untuk menentukan peran masing-masing dari orang yang kita amankan,"
ucap Dani.
merdeka.com
Saat ini, pihak Polres Metro Bekasi Kota dan Polres Metro Bekasi masih menyelidiki kasus bentrokan yang melibatkan tiga ormas ini. Dugaan sementara, pemicu bentrokan ini berawal dari penarikan unit mobil oleh debt collector yang juga merupakan anggota ormas.
Diberitakan sebelumnya, kelompok organisasi masyarakat (Ormas) saling serang di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Dari peristiwa itu, dikabarkan ada beberapa orang yang menjadi korban.
Bentrokan antar ormas ini terjadi pada Rabu (20/9) petang hingga malam hari.
Peristiwa saling serang antar kelompok ormas ini pun meluas hingga ke wilayah Mustikajaya, Kota Bekasi.
Akibat bentrokan yang terjadi sejak petang hingga malam hari ini, sejumlah ruas jalan ditutup. Situasi yang mencekam membuat warga panik karena kelompok ormas saling serang menggunakan kayu, bambu dan batu.
Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa bentrokan ini berawal ketika salah seorang debt collector yang juga merupakan anggota kelompok ormas hendak menarik kendaraan milik milik ormas lainnya di dekat Kantor Polsek Setu.
Saat itu percikan bentrokan mulai muncul. Tiba-tiba pemilik kendaraan yang hendak ditarik memanggil temannya yang juga anggota dari kelompok ormas lainnya. Tidak lama kemudian bentrokan pun pecah.
"Pemicu awalnya penarikan unit mobil, pemegang unit ini memanggil temannya dari ormas GMBI dan PP, kemudian salah satu dari pihak leasing ini juga merupakan anggota salah satu ormas Gibas Bekasi Kota,"
kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
merdeka.com
Polisi yang berada di lokasi sempat mengajak masing-masing pihak yang terlibat untuk mediasi untuk mencari jalan keluar. Namun upaya itu gagal dan bentrokan pun pecah.
"Pemegang unit kendaraan ini tidak bersedia mediasi, akhirnya terjadi kesalahpahaman. Sementara itu di luar Polsek ada kejadian serupa dari pihak ormas GMBI mendatangi ke pihak debtcollector," katanya.
"Kejadian awal di samping Polsek Setu, pukul 17.30 WIB sampai 18.00 WIB, saya sudah mengimbau untuk membubarkan diri, semuanya pun sudah bubar, baik dari Gibas maupun GMBI dan PP," lanjut Twedi.
Namun bentrokan antar kelompok ormas semakin meluas. Bahkan bentrokan ini terjadi hingga ke wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota, tepatnya di wilayah Kecamatan Mustikajaya.
Untuk meredam aksi bentrokan ini, Brimob Polda Metro Jaya diturunkan ke lokasi. Menjelang tengah malam, keributan antar kelompok ormas pun akhirnya berhasil dibubarkan.