Buntut Laporan Husein Ali Rafsanjani, Saber Pungli Polri Turun ke Pangandaran
Merdeka.com - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan Tim Saber Pungli Polda Jabar hingga Mabes Polri turun untuk mengungkap dugaan pungli yang dilaporkan Husein Ali Rafsanjani. Hal tersebut pun nantinya akan mengungkap benar atau tidaknya kejadian tersebut.
Jeje menyebut pihaknya telah berdiskusi dengan tim yang dibentuk Polri pada Selasa (16/5). Namun hasil diskusi itu menunjukkan bahwa uang yang diberikan atas dasar kesepakatan bersama.
“Ada kecenderungan pemahaman dari temen-temen bahwa pungli itu hampir tidak seperti itu. Karena itu merupakan kesepakatan,” sebut Jeje.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
Walau begitu, Jeje mengungkapkan apa yang terjadi tetap menjadi kesalahan Dani Hamdani saat menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran. Dani Hamdani dinilai tidak profesional.
“Seharusnya apapun yang dilakukan dalam koordinasi, dalam komunikasi, dengan penanggung jawab seleksi yaitu Kepala BKPSDM,” ungkapnya.
Jeje menyerahkannya kepada aparat penegak hukum atas pengusutan dugaan pungli yang dilaporkan Husein.
”Aaat ini tim Saber Pungli Jawa Barat turun, Polda dan Mabes juga turun. Kita tentu, APH yang akan menentukan,” ucapnya.
Namun, dia menilai kasus ini mencuat lantaran ketidakcermatan Dani Hamdani sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
“Saya melihat tidak professional. Ini sebuah pembelajaran luar biasa,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pengusutan dugaan TPPU tersebut, Polri menemukan indikasi pola-pola pencucian uang.
Baca Selengkapnya