Cak Imin Sebut Yenny PDKT: Hubungan Keluarga Bisa Panas, tapi Tidak Merusak Tujuan Politik
Cak Imin menilai Yenny Wahid sedang melakukan pendekatan.
Cak Imin Sebut Yenny PDKT: Hubungan Keluarga Bisa Panas, tapi Tidak Merusak Tujuan Politik
Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar menilai Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid sedang melakukan pendekatan. Meski hubungan keduanya dikabarkan tidak baik, namun pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan hal itu tidak bisa merusak tujuan politik.
"Perbedaan itu biasa, yang penting pengakuan terhadap perbedaan itu tidak merusak cita-cita politik. Hubungan kekeluargaan bisa saja panas, tapi tidak merusak tujuan politik kita," kata Cak Imin, Minggu (4/2).
Cak Imin mengungkapkan itu saat kampanye terbuka bertajuk Slepet IMIN X Komika di Jember, Jawa Timur.
Pendamping Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu di-roasting (candaan) dari dua komika sekaligus.
Cak Imin juga harus menjawab pertanyaan spontan dari sejumlah peserta yang didominasi generasi milenial.
Salah satu pertanyaan menggelitik dari seorang mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial Fisip Universitas Jember (Unej).
Saat diberi kesempatan naik panggung menyampaikan unek-uneknya, dia membawa kolase foto berisi KH Hasyim Asyari dan KH Bisri Syansuri, dua dari sejumlah ulama pendiri NU.
KH Hasyim Asyari merupakan kakek Gus Dur. Sedangkan KH Bisri Syansuri merupakan kakek buyut dari Cak Imin sekaligus Yenny Wahid.
Diketahui, Cak Imin dan Yenny masih saudara sepupu, namun hubungan keduanya kurang baik.
"Di sini ada foto KH Hasyim Asyari dan KH Bisri Syansuri, mbah dan pendiri NU. Saya yakin beliau-beliau ini tidak mengajarkan dendam kepada cucu-cucunya," tutur mahasiswa tersebut.
"Saya ingin bertanya, apakah Gus Imin akan menormalisasi hubungan Gus Imin dengan Mbak Yenny Wahid. Agar NU tidak ditarik-tarik lagi. Karena saya ingin satu PKB ini jadi satu, bukan PKB Cak Imin, bukan PKB Yenny. Tapi PKB Nahdlatul Ulama," tanya mahasiswa tersebut yang langsung disambut aplaus para peserta.
Mendapat pertanyaan itu, Cak Imin mengawali jawabannya dengan candaan khas. "Wah ini gawat. Masak kita lagi ngomongin negara tapi ini ngomong keluarga, enggak bahaya ta," tutur Cak Imin yang langsung disambut tawa para hadirin.
"Oke tapi ini penting. Jadi di NU itu demokratis, tapi ada yang namanya kaidah yang disebut jumhur ulama. Kesepakatan ulama. Yang terbanyak diikuti oleh ulama, itu kita ikuti," jawab Cak Imin.
Lebih lanjut, dia meminta agar masyarakat bisa membedakan mana yang merupakan urusan keluarga dan mana yang publik. Adanya masalah keluarga seharusnya tidak sampai merusak cita-cita politik. Muhaimin lantas menyinggung soal postingan di instagram Yenny Wahid.
"Seminggu yang lalu saya kaget. Yenny tiba-tiba meng-upload di IG-nya. Semua istri-istri Capres dan Cawapres 01 dan 03 di situ semua. Saya kaget, kok gak ada (istri) 02? Oh berarti Yenny PDKT," canda mantan Ketua Umum PB PMII ini yang lantas disambut tawa peserta.
"Maksudnya PDKT itu begini. Meskipun posisinya saya di 01, Yenny di 02, tapi jangan menutup dialog politik. Karena itu penting, supaya kita tahu apa sebetulnya agenda nasional kita," papar Muhaimin.
Menurutnya, perbedaan di dalam sebuah keluarga adalah hal yang biasa. "Ceritanya panjang. Tapi intinya, urusan perbedaan pendapat tidak boleh merusak prinsip dan membubarkan sistem politik yang kita bangun," ungkap Muhaimin.
Pantauan merdeka.com, pada 28 Januari 2024 lalu Yenny Wahid di akun instagramnya @yennywahid memposting foto empat istri peserta Pilpres. Yakni istri dari Mahfud, Ganjar, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Yenny juga me-mention para suami tersebut, kecuali Muhaimin. Lalu di hari yang sama, Yenny juga memposting foto saat dirinya bersama dengan Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono serta politikus PKB, Faisol Reza.
Dalam kalimatnya, Yenny mengucapkan terima kasih karena Kaesang dan Faisol bersedia bergabung dalam kepengurusan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) yang dipimpin Yenny.
Yenny Wahid dalam Pilpres 2024 ini diketahui merupakan pendukung dari capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo–Mahfud MD.