Catatan Hubungan Cak Imin dengan Gus Dur, dari Isu Kudeta hingga Wasiat
Hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur memanas karena isu kudeta
Hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur memanas karena isu kudeta
Catatan Hubungan Cak Imin dengan Gus Dur, dari Isu Kudeta hingga Wasiat
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pernah mengalami konflik internal, antara Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Hingga kini, luka yang diakibatkan konflik tersebut belum sembuh sepenuhnya.
Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyebut konflik tersebut sebagai kudeta. Perebutan kekuasaan dari antara keponakan kepada paman.
Bahkan memasuki tahun politik Pilpres 2024, Yenny menegaskan sulit mendukung koalisi yang menggandeng Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Posisi saya sejak awal bukan rahasia. Jadi sudah jelas sekali, ketika waktu itu Cak Imin masih berkoalisi dengan Pak Prabowo, saya sudah menyatakan secara terbuka posisi kami. Akan sulit sekali bagi kami mendukung Capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur, sulit posisi kami sulit," kata Yenny kepada wartawan, Rabu (6/9).
Yenny mengungkapkan, kudeta Cak Imin terhadap Gus Dur terjadi dalam Muktamar yang diberlangsungkan di Ancol, Jakarta Utara tahun 2008. Saat itu, Gus Dur dicopot dari posisinya sebagai Ketua Majelis Dewan Syuro PKB.
Menurut Yenny, proses kudeta Gus Dur dari Dewan Syuro ini turut diketahui publik atau masyarakat Indonesia. Hal ini lah yang kemudian menjadi problem besar bagi pihaknya.
"Ya ini kan terjadi bukan cuma di belakang layar, tapi Muktamar Ancol ini terjadi di belakang publik. Jadi apapun terjadi di belakang layar, layar apa? Layar tancep. Jadi klaim seolah terjadi yang berbeda di belakang layar, enggak usah lihat yang di belakang layar, di depan layar saja," ungkapnya.
"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya. Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok Masih klaim menyatakan sebaliknya. Saya rasa publik juga sudah dewasa, bisa lihat banyak kok saksinya yang ikuti proses politik terjadi," sambung Yenny.
Gus Dur Keluarkan Surat dan Wasiat
Yenny mengatakan, dalam perseteruan itu Gus Dur sampai mengeluarkan surat serta wasiat yaitu agar mengganti posisi Cak Imin.
"Gus Dur sampai mengeluarkan surat. Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak imin boleh saja mengklaim. Tapi sampai beliau wafat, memang masih berwasiat Cak imin harus diganti," pungkasnya.
Sejarah Perseteruan
Bermula dari awal tahun 2008. Ketua Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB memutuskan untuk memberhentikan Cak Imin sebagai ketua umum. Saat itu, hubungan antara Cak Imin Gus Dur memanas.
Cak Imin tidak terima hingga melakukan gugatan ke pengadilan medio April tahun itu. Satu bulan kemudian, Cak Imin dan para pengikutnya menggelar Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol pada Mei 2008.
Hakim mengabulkan permohonan gugatan Cak Imin. Dia berhasil menguasai PKB sepenuhnya. Namun, berkali-kali, Cak Imin membantah melawan sang paman.
Dalam Haul Gus Dur ke-5, Desember 2014, dia bercerita, justru ingin menyelamatkan sang kiai dari orang sekililingnya.
Dia sempat meminta mundur dari PKB. Tapi saat itu, surat pengunduran diri itu malah dikembalikan lagi oleh Gus Dur. Bukti tersebut masih dia pegang sampai kini.
Hal ini, lanjut Cak Imin, menjadi bukti bahwa dia tidak pernah dipecat. Berdasarkan fakta ini pula, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memproklamirkan diri tidak pernah melawan Gus Dur.
"Saya tak pernah melawan Gus Dur. Saya setia sampai akhir. Jangan kita lawan Gus Dur. Yang kita lawan adalah orang yang mau memanfaatkan kelemahan Gus Dur," kata Cak Imin kala itu.
Belum Berdamai
Ketika Gus Dur telah berpulang, hubungan keluarga antara Cak Imin dan Yenny Wahid masih panas. Awalnya Yenny Wahid mengkritik ngototnya PKB untuk mengusung Cak Imin sebagai Capres di Pemilu 2024. Yenny juga menyoroti sikap PBNU yang berseberangan dengan Cak Imin.
Hal ini membuat Cak Imin naik darah. Lewat akun Twitternya, Cak Imin meminta agar Yenny tak lagi ikut campur urusan PKB.
"Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali Pemilu menyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," tulis Cak Imin dalam akun Twitternya, Kamis (23/6/2022).
Partainya Yenny Wahid
Seperti diketahui, medio 2012 lalu, Yenny Wahid memang sempat membuat parpol dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Bahkan, parpol tersebut sempat didaftarkan ke KPU. Namun tidak mampu lolos ikut kontestasi.
Cak Imin meminta agar Yenny tidak lagi berkomentar tentang PKB. Dia pun menyarankan agar Yenny lebih baik fokus meloloskan parpol yang dibentuknya sendiri.
"Jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin saja partaimu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," kata Cak Imin lagi.
Gayung pun bersambut. Yenny tidak terima dikritik keras. Dia pun membuka luka lama antara Cak Imin dan Gus Dur dalam perebutan PKB.
"Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," kata Yenny dalam akun Twitternya, dikutip Kamis (23/6/2022).
Yenny pun membalas kritik Cak Imin yang menyebut partainya tak lolos ikut Pemilu. Menurut Yenny, membuat partai bukan hal mudah.
"Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri. Kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak," tambah Yenny.
Cak Imin Minta Tidak Diperpanjang
Menanggapi perseteruannya di Twitter, Cak Imin menolak membahas lagi hal tersebut. Dia hanya menyebut jika persaingannya dengan Yenny hanyalah persoalan masa lalu.
"Itu masa lalu semua, jangan dibahas. Yang penting ke depan lebih baik," kata Cak Imin saat ditanya wartawan, usai acara deklarasi Capres 2024 Perempuan NU, di kawasan Jakarta Utara.
Menurut dia, kritik itu disampaikan kepada Yenny karena mengkritik PKB yang ngotot mengusung Cak Imin sebagai Capres. Saling sindir sejarah perebutan PKB pun kembali terkuak.
Cak Imin ingin lebih fokus untuk bagaimana memenangkan PKB pada Pemilu 2024 nanti. "Iya itu masa lalu, ya sudah jangan dibahas. Yang penting rebut hari rakyat, rebut suara sebanyak-banyaknya memenangkan Pemilu," ucapnya.