Cerita Jemaah Haji Asal Surabaya Kehilangan Tas Berisi Rp15 Juta, Ditemukan TKI Petugas Kebersihan Masjid Nabawi
Wanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut
Wanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut
Cerita Jemaah Haji Asal Surabaya Kehilangan Tas Berisi Rp15 Juta, Ditemukan TKI Petugas Kebersihan Masjid Nabawi
Jumat siang (24/5), Siti Rahayu Adi Sunyoto mendatangi petugas haji di seksi khusus Masjid Nabawi.Dia melapor kehilangan tas yang isinya uang Rp15 juta, handphone, KTP dan surat penting lainnya.
"Dia datang sendirian dan mengaku kehilangan tas," kata Petugas Seksus Nabawi, Lucky Fitri A, dikutip Sabtu (25/5).
Saat melapor, Siti juga tidak mengetahui lokasi hotelnya. Perempuan yang tergabung di kloter 31 rombongan 2 Embarkasi Surabaya ini juga tidak hafal nomor HP rekan, maupun nomor kontaknya sendiri yang terbawa dalam tas yang hilang.
Lucky yang sedang patroli di dekat lokasi kejadian memindai tanda pengenal yang menggantung di leher Siti.
Dari hasil scan itu dapat diketahui detail data jemaah. Mulai hotel, asal embarkasi hingga nomor kontak ketua rombongan (Karom).
Petugas menghubungi ketua rombongan dan menyampaikan ada jemaahnya yang kehilangan tas.
"Ibu Siti kami minta tenang dan menunggu hasil investigasi kami," kata Lucky.
Dia pun meminta Karom mengirimkan nomor HP Siti yang ada di dalam tas yang hilang. Saat Lucky menghubungi nomor tersebut dijawab seorang perempuan dan memberikan informasi dia menemukan sebuah tas berisi uang.Ternyata, perempuan itu tenaga kebersihan Masjid Nabawi. Dia warga negara Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita. Sayangnya, Lucky lupa mencatat namanya.
TKW itu memberikan informasi posisinya. Lucky menjemput tas lalu menyerahkan ke pemiliknya. Isinya lengkap.
Atas kejadian tersebut Lucky mengimbau agar jemaah tidak membawa uang berlebihan saat ke masjid karena berisko.
"Beruntung karena yang menemukan orang Indonesia. Kalo bukan orang Indonesia agak repot mengurusnya karena bisa berurusan dengan aparat setempat," kata Lucky.
Salah saty anggota Media Centre Haji (MCH), M. Taufik menyaksikan langsung kejadian tersebut. Perempuan itu pingsan di pelataran perempuan. Mereka tidak bisa seketika menolong karena lokasinya berada di area larangan untuk laki-laki.
"Anak laki-lakinya mau menolong tapi juga tidak bisa masuk ke sana, untung sejumlah jemaah perempuan membantu. Beberapa saat kemudian ibu itu sudah sadar dan dipapah keluar. Anaknya dibantu petugas langsung mengantarnya ke hotel," cerita Taufik.
Ada pula kisah Umi Kulsum Wastam, jemaah perempuan yang terjatuh di eskalator saat hendak wudu di Masjid Nabawi sekitar jam 12.15 WAS. Tangan kirinya mengalami luka dan mengeluarkan darah.
Tim medis Masjid Nabawi membawanya ke klinik Assafaat untuk mendapatkan penanganan di Hotel Safwat.