Dudung Sebut Beda Pendapat Kasad dengan Panglima TNI Sudah Terjadi di Era Sebelumnya
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali merespons soal kabar disharmoni dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia menganggap perbedaan yang terjadi merupakan hal yang biasa.
"Ada isu kalau saya dengan Panglima TNI ada perbedaan pendapat dan sebagainya. Itu biasa," kata Dudung saat jumpa pers, di Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Lantas, Dudung menegaskan bahwa kondisi TNI Angkatan Darat sekarang solid secara umum tidak ada masalah. Adapun kalau ada perbedaan pendapat dengan Panglima TNI, itu telah terjadi dari lintas Kasad dan Panglima sebelumnya.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Bagaimana TNI AD tunjukkan komitmennya? Maruli kemudian menyambut baik wacana yang dikemukakan Danjen USARPAC, serta menyatakan pula komitmen TNI AD untuk memperdalam kerjasama di bidang militer.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
"Zaman Pak Hadi dengan Pak Andika, Zaman Pak Hadi dengan Pak Gatot, Pak Mulyono dengan Pak Gatot itu biasa," sebut Dudung.
Bahkan, jenderal bintang empat itu menegaskan jika dirinya tetap patuh atas instruksi komando yang diperintahkan kepadanya. Seperti perintah dari Panglima TNI yang memintanya untuk mempersiapkan anggota.
"Tetapi pada umumnya saya kemarin melaksanakan tugas-tugas itu juga perintah-perintah dari Panglima TNI. Karena kita menyiapkan pasukan, mendidik pasukan, melatih pasukan,setelah itu digunakan oleh panglima TNI di Papua," ujarnya.
"Jadi tidak benar kalau ada ada hal-hal terjadi gesekan dan sebagainya. Itu saja mungkin yang perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan media dan kami mohon dukungannya," tambah dia.
Pernyataan itu juga sebelumnya sudah disampaikan, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara soal kabar disharmoni dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia menganggap perbedaan yang terjadi merupakan hal yang biasa.
"TNI tetap berjalan solid. Kalau ada perbedaan itu biasa. Dalam satu organisasi itu biasa. Saya dengan Wakasad, Kasdam dan Pangdam ada perbedaan, pejabat lama dan pejabat baru ada perbedaan kebijakan itu biasa. Jangan dibesar-besarkan," kata Jenderal Dudung saat acara Bincang-Bincang Kebangsaan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9).
Ia menegaskan, pihak-pihak yang kerap menghembuskan kabar Kasad dan Panglima TNI tidak akur, adalah orang-orang yang suka memecah belah bangsa.
"Nah itu lah orang-orang yang harus kita waspadai, ancaman-ancaman internal yang suka mengganggu kesatuan dan persatuan Bangsa itu model begitu tuh," tegasnya.
Hingga saat ini, Kasad Dudung menilai tidak ada ketegangan yang terjadi antara dirinya dengan Jenderal Andika Perkasa. Ia menegaskan masih sering berkirim pesan singkat dengan Panglima TNI.
"Beliau (Panglima TNI) ada kesibukan kan mau keluar negeri. Saya juga belum kesempatan bertemu, tapi saya sudah SMS-an. Tidak ada masalah. TNI solid," ungkap Kasad Dudung.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengungkap ada sejumlah bukti disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman. Effendi mengatakan, disharmoni antara Andika dan Dudung ini merisaukan dan sudah lama berbeda pandangan.
"Catatan yang kita peroleh verifikasi dan konfirmasi ke sumbernya memang cukup banyak merisaukan disharmoni Panglima dan Kasad khususnya ya ini kan enggak bisa dibiarkan," ujar Effendi kepada wartawan, dikutip Selasa (6/9).
Effendi belum mau mengungkap apa penyebab disharmoni tersebut. Dia akan disampaikan dalam rapat kerja Komisi I yang tengah dijadwalkan dan akan dihadiri lengkap, Andika dan Dudung. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa meminta para komandan satuan (dansat) untuk memberikan teladan kepada pasukannya.
Baca SelengkapnyaJiwa komando seorang pemimpin diperlihatkan oleh Kasad Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan semangat dan pesan kepada prajuritnya sebelum bertugas.
Baca SelengkapnyaDi hadapan anak buah berpangkat Prada, sang jenderal mengungkap janji.
Baca SelengkapnyaDudung memberikan sebuah pesan bersifat keras yang menjadi sorotan. Ia mencoba mengingatkan kepada para Pangdam dan jajarannya dalam menghadapi politik 2024.
Baca SelengkapnyaMaruli Simanjuntak dikabarkan akan menggantikan Agus Subiyanto menjadi Kasad.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaTerselip pesan agar para perwira TNI tetap teguh di berbagai situasi dan kondisi.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman beri semangat kepada para prajurit siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Khusus Kostrad di tengah pelatihan.
Baca SelengkapnyaKasad memberikan pesan tegas kepada para perwira muda TNI AD dalam acara Tradisi Penerimaan Perwira Remaja di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad).
Baca SelengkapnyaDudung menyambut eks Kasad itu dengan hangat di rumahnya.
Baca Selengkapnya