Dukung Nurdin Abdullah, 67 Karangan Bunga Berjejer di Depan Rumah Gubernur Sulsel
Merdeka.com - Pemandangan berbeda tampak di sekitar halaman depan rumah jabatan Gubernur Sulsel, JalanJenderal Sudirman, Makassar, Kamis (4/3). Kawasan itu diramaikan puluhan karangan bunga berisi dukungan kepada Nurdin Abdullah, gubernur yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir pekan lalu.
Sekurangnya terdapat 67 karangan bunga yang berjajar di tepi jalan. Karangan bunga itu ada menyertakan nama komunitas, kelompok, atau asal daerahnya. Ada pula yang mengatasnamakan pribadi, jenis usaha seperti pemilik warkop, dan atas nama keluarga.
Karangan bunga itu berisi doa, harapan dan dukungan kepada Nurdin. Bahkan ada yang meminta agar eks Bupati Bantaeng itu segera dipulangkan, lepas dari tangan KPK.
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
Tulisan di karangan bunga itu ada yang formal. Namun, ada pula yang menggunakan tutur Bugis Makassar.
"Tidak ada sedikit pun di hati kami percaya kalau bapak melakukan itu. Kami menunggu pulangmu. Dari kami warga Sulsel yang patah hati," tertera di salah satu karangan bunga.
Ada juga kalimat, "Tahukah bapak, hati kami masih pilu. Tetap sehat yah Pak karena we love you. Dari kami yang tidak bisa terima kenyataan."
"Sayang kami ke Bapak sudah seperti kuku, meskipun dipotong tetap tumbuh subur."
Pada karangan bunga yang menggunakan tutur Bugis Makassar, tertera, "Kasi pulagmi gubernurku kodong. Sehat-sehat selalu Pak Gub dan Keluarga."
Barisan karangan bunga ini menarik perhatian pengendara dan pejalan kaki yang melintas. Ada yang singgah membaca satu per satu dan mengambil gambar.
"Dari ujung sana tadi, saya baca-baca tulisan karangan bunga ini. Kasihan juga, banyak yang men-support Pak Gub. Semoga sehat-sehat saja," kata Darius Sudding, (54), warga Jalan Sungai Tangka yang tidak sengaja melintas di depan rumah jabatan gubernur.
Darius mengaku belum tahu seperti apa sesungguhnya kasus yang membelit gubernur bergelar profesor itu. "Entahlah seperti apa kasusnya. Yang jelas, setahu saya beliau itu cukup berprestasi ketika membangun Kabupaten Bantaeng dulu dan Sulsel. Yah turut prihatin," tutup Darius.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Nurdin Abdullah dalam operasi tangkap tangan (OTT) akhir pekan lalu. Penyidik lembaga antirasuah itu kemudian menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengadaan barang dan jasa, perizinan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2020-2021.
Nurdin ditetapkan sebagai penerima suap bersama Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Selatan Edy Rahmat. Sementara yang dijerat sebagai pemberi adalah Direktur PT Agung Perdana Bulukumba (APB) Agung Sucipto.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin Abdullah mendapatkan remisi HUT ke-78 Indonesia dan pembebasan bersyarat.
Baca SelengkapnyaSpanduk, baliho hingga bendera mulai dipasang sejak beberapa hari yang lalu.
Baca SelengkapnyaPadahal, ia saat ini tengah dicari-cari oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaTitiek menggunakan Toyota Alphard warna hitam dengan pelat nomor polisi (nopol) B 144 S.
Baca SelengkapnyaUntuk memenuhi aspirasi masyarakat setempat Gubernur Kalsel bertekad untuk memperbaiki akses infrastruktur jalan.
Baca SelengkapnyaSahbirin Noor akhirnya muncul usai ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus suap.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan KPK setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan sejumlah orang ditangkap saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Minggu (6/10) lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang berlangsung khidmat ini merupakan rangkaian 78 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat memimpin apel, Paman Birin menyampaikan kepada ASN dan karyawan/karyawati lingkup Pemprov Kalsel bahwa dirinya ada di Banua.
Baca SelengkapnyaGubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor memimpin rombongan Turun ke Desa (Turdes) ke-10 menuju 11 kabupaten se-Kalsel.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara PKS Ahmad Mabruri menjelaskan, alasan partainya akhirnya mendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKarangan bunga dari berbagai elemen aktivis 98 ini diberikan sebagai tanda cinta terhadap Megawati Soekarnoputri yang dijuluki Ibu Penjaga Demokrasi.
Baca Selengkapnya