Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah, Nunukan Kalimantan Utara, Jumat (8/3) lalu.
Pesawat yang membawa lima penumpang dan dua orang awak pesawat itu berjenis Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE, dan sedang memuat sembako dengan berat 500kg.
Akhirnya pada Minggu (10/3), pesawat tersebut ditemukan oleh Tim SAR di hutan daerah Binuang Kalimantan Utara.
Penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga saat ini. Berikut fakta-fakta terkini terkait insiden tragis tersebut:
Ditemukan Berkat Api Unggun
Setelah pesawat terdeteksi hilang kontak dari menara pengawas Bandara Juwata pada Jumat (8/3) pukul 09.30 WITA, tim SAR dikerahkan untuk menyisir wilayah terakhir yang menjadi tempat pesawat tersebut terdeteksi.
Tim SAR memperoleh laporan warga yang melihat adanya pesawat jatuh di sekitar hutan. Pencarian intensif dilakukan dan Tim SAR berhasil mengidentifikasi adanya korban selamat berkat operasi udara yang menangkap aktivitas api unggun.
"Ditemukan pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E. Diduga api tersebut dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda," kata Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo dalam keterangannya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (9/3).
Lima Orang Meninggal
Dari hasil pencarian dan evakuasi Tim SAR, menghasilkan laporan bahwa dari tujuh orang yang berada dalam pesawat, hanya dua yang dikabarkan selamat yaitu sang pilot, Capt M Yusuf dan salah satu penumpang, Deni S (35).
Keduanya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Tarakan akibat luka-luka yang diderita. Sedangkan seorang teknisi pesawat dan empat penumpang lain dinyatakan tidak selamat, hingga kini Tim DVI Polri masih berusaha mengidentifikasi 5 korban yang meninggal dunia.
Proses Investigasi KNKT
Saat ini, barang bukti berupa bangkai pesawat, data penerbangan, dan saksi-saksi masih diperiksa oleh KNKT untuk memutuskan aksi lebih lanjut yang dapat dilakukan.
Investigasi KNKT ini bertujuan juga untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan. Humas SAR Tarakan, Burhadi mengungkap untuk saat ini bukti utama yang dapat dikumpulkan adalah puing-puing pesawat.
Atas kejadian ini, Smart Air memberikan bantuan santunan kepada keluarga korban terdampak.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih