Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara
Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Polisi mengungkapkan belum ada informasi dari tim SAR Gabungan melalui jalur darat karena tidak ada sinyal telepon
Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara
Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation yang jatuh di lokasi hutan di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
"Belum berhasil di evakuasi, baru tim SAR yang tiba di lokasi karena keterbatasan sinyal belum dapat info perkembangan,"
kata Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia dilansir Antara, Minggu (10/3).
merdeka.com
Dia mengungkapkan belum ada informasi dari tim SAR Gabungan melalui jalur darat karena tidak ada sinyal telepon. Belum tahu sampai apa belum di lokasi. Sedangkan, tim yang menggunakan heli belum melakukan evakuasi masih berada bandara Binuang.
Pada hari ketiga pukul 08.30 Wita Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian pada lima area pertama di 3°43'14.11"N 115°56'42.35"E, kedua di 3°43'13.10"N 115°56'25.12"E, ketiga di 3°43'37.89"N 115°56'23.78"E, keempat di 3°43'40.63"N 115°56'41.63"E dan lokasi evakuasi 3° 43' 27.60" N 115° 56' 32.40" E dengan ketinggian 6000 FT.
Unsur SAR yang terlibat yakni Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Skadron 5 Sultan Hasanuddin, Kodam VI Mulawarman, Satrad 225 Tarakan, Lanud Atang Sendjaja dan Brimob Polda Kaltara.
Kemudian, Polres Tarakan, Polres Malinau, Kodim 0907 Tarakan, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Airnav Tarakan dan Airnav Malinau.
Selanjutnya adalah UPBU Juwata Tarakan, UPBU R.A Bessing, BMKG Tarakan, Smart Aviation, MAF Tarakan, RSUD Jusuf SK, PMI Tarakan, PMI Malinau dan RMPB Kabupaten Malinau.
Pesawat milik Smart Aviation dilaporkan hilang kontak pagi ini setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/2) pada pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan pada pukul 09.25 Wita.
Pilot Selamat
Pilot pesawat Capt. M Yusuf (29) ditemukan selamat. Sementara, seorang mekanik pesawat dikabarkan tewas dalam kejadian tersebut.
Pesawat perintis ini membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kilogram. Item tersebut diantaranya gula sebanyak 25 kilogram, pasta gigi, kopi dan permen.