FOTO: Melihat Kecanggihan Kapal Induk Prancis yang Bersandar di Indonesia, Bertenaga Nuklir dan Angkut Puluhan Armada Tempur
Sejak beroperasi pada 2001, kapal induk Charles de Gaulle bertenaga nuklir ini kerap dilibatkan dalam berbagai operasi penting militer Prancis.

Kapal induk Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (31/1/2025). Kapal induk Charles de Gaulle ini merupakan salah satu kapal perang terbesar dan paling modern di dunia.
Sejak beroperasi pada 2001, kapal induk Charles de Gaulle bertenaga nuklir ini kerap dilibatkan dalam berbagai operasi penting militer Prancis. Mulai dari operasi pembebasan Afghanistan yang dikuasai Taliban, Krisis India-Pakistan, hingga pertempuran melawan ISIS di Timur Tengah.
Keterlibatan kapal induk Charles de Gaulle dalam mendukung berbagai operasi militer Prancis ini tentu tak bisa lepas dari kecanggihan yang dimilikinya.
Kapal induk ini memiliki panjang hingga 262 meter. Dengan dimensi tersebut, Charles de Gaulle mampu membawa dukungan armada hingga 40 pesawat, seperti Rafale M, Super Etendard, serta tiga pesawat peringatan dini udara E-2C Hawkeye. Kapal ini juga membawa helikopter Dolphin PEDRO, AS 565 Panther atau NH 90.
Kemampuan tersebut didukung dengan kecanggihan sistem ketapel CATOBAR yang memungkinkan kapal itu meluncurkan pesawat dengan kecepatan tinggi.
Menurut laporan Naval Technology, ada dua ketapel uap C13‑3 sepanjang 75 m (246 kaki) di kapal induk Charles de Gaulle . Satu di haluan, dan satu di pinggang. Sistem ketapel tersebut dapat meluncurkan pesawat dengan kecepatan 270 km/jam dalam waktu 2 detik
Selain kemampuannya mengangkut puluhan armada tempur dan meluncurkannya dengan kecepatan tinggi, kapal ini juga dibekali sistem persenjataan yang mumpuni untuk menghadapi musuh.
Naval Technology juga menjelaskan kapal induk Charles de Gaulle dipersenjatai dengan dua sistem rudal anti-udara permukaan (SAAM) dan rudal anti-kapal. Sistem ini juga dilengkapi rudal permukaan-ke-udara Aster 15. Persenjataan ini dikelola oleh sistem manajemen tempur Senit yang memiliki kemampuan untuk melacak hingga 2.000 target.
Lebih dari itu, kapal induk Charles de Gaulle ini juga dilengkapi sensor radar dan sistem stabilisasi yang tak kalah canggih.
Kapal Induk Prancis yang Berlabuh di Indonesia:

Kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle saat bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (31/1/2025). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Sebuah helikopter terbang di atas kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle, yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (31/1/2025). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Sejumlah jet tempur terparkir di dek utama kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle, yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (31/1/2025). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle saat bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (31/1/2025). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Sejumlah jet tempur terparkir di dek utama kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle, yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (31/1/2025). (SONNY TUMBELAKA/AFP)