Geledah kantor pengusaha terduga penyuap Bupati Kukar, KPK bawa tujuh koper

Merdeka.com - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merampungkan penggeledahan kantor sekaligus rumah bos PT Sawit Golden Prima (SGP) Hery Susanto Gun alias Abun, di Jalan Danau Toba, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (30/9) malam. Tujuh koper mereka bawa keluar meninggalkan kantor.

Pantauan merdeka.com, tim antirasuah keluar kantor sekira pukul 20.18 WITA. Satu per satu koper berjumlah empat koper merah besar beserta tiga koper ukuran sedang berwarna hitam, dimasukkan ke dalam enam mobil Avanza dan Innova, yang membawa mereka.

Tidak kurang 15 petugas KPK, masuk ke dalam mobil yang mereka sewa. Tidak ada komentar apapun dari mereka kepada wartawan yang menunggu sejak siang tadi. Hingga akhirnya sekira pukul 20.22 WITA, keenam mobil melaju meninggalkan kantor Abun.

Selain menjadi kantor PT SGP, rumah yang cukup luas itu juga menjadi kantor ormas Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu (PDIB) Kalimantan Timur.

Kepala Kantor PDIB Joni, yang juga hadir saat penggeledahan membenarkan di dalan kantor, KPK memasuki tiga ruangan kerja. "Sepertinya yang mereka periksa adalah dokumen-dokumen," kata Joni, usai penggeledahan, Sabtu (30/9) malam.

"Ya, di dalam juga istri Pak Abun, ikut menyaksikan (kegiatan KPK melakukan penggeledahan). Ada Pak RT juga tadi di dalam, ada juga pembantu," ujar Joni.

Belakangan diketahui, upaya tim penindakan KPK masuk ke dalam kantor, tidak berjalan mulus. Tim KPK yang tiba sekira pukul 11.00 Wita, baru bisa masuk ke dalam kantor lewat tengah hari.

"Ya, tadi sempat nunggu lama sebelum masuk. Sekitar siang baru (KPK) masuk ke dalam," terang Joni.

Penggeledahan kantor PT SGP diduga erat kaitannya dengan penetapan HSG atau Hery Susanto Gun alias Abun, sebagai terduga penyuap miliaran rupiah kepada Bupati Kukar Rita Widyasari.

Seperti dilansir KPK, kasus dugaan gratifikasi yang menyeret Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, diantaranya juga menyeret nama HSG atau Hery Susanto Gun, sebagai bos PT SGP. Selama 4 hari sejak Selasa (26/9), KPK telah mengobok-obok banyak kantor di Kukar, dan memboyong banyak dokumen.