Gempa Berpotensi Tsunami di Malut & Sulut, Warga Bitung Mengungsi ke Tempat Tinggi
Merdeka.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rudy Wongkar mengatakan, warga di pesisir pantai mencari tempat di ketinggian mengantisipasi tsunami akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang direvisi oleh BMKG menjadi 7,1.
"Saat ini memang ada peringatan dini tsunami, warga pesisir sementara mengungsi," sebut Wongkar di Manado dilansir Antara, Jumat (15/11).
Dia mengatakan, warga pesisir yang mengungsi ke tempat tinggi yaitu berasal dari Kecamatan Madidir, Aertembaga dan Maesa.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
"Saat ini kami masih menenangkan warga sambil mengarahkan mencari tempat-tempat yang lebih tinggi," sebutnya.
Kondisi ketinggian air beberapa saat terjadi gempa masih normal dan belum ada kenaikan muka laut. "Kami harap warga tetap tenang," harapnya.
Gempa Sulut-Malut Dimutakhirkan Jadi M 7.1
BMKG melakukan pemutakhiran terhadap gempa yang terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Informasi soal gempa yang awalnya bermagnitudo 7.4 diperbarui menjadi 7.1.
"Pemutakhiran peringatan dini tsunami untuk wilayah: Sulawesi Utara, Gempa Magnitudo: 7.1," tulis BMKG melalui situs resminya, Kamis (14/11).
Lokasi gempa berada pada koordinat 1.67 Lintang Utara, 126.39 Bujur Timur. Sementara pusat gempa terletak pada 137 Kilometer Barat Laut Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sabtu pagi (12/10/2024).
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaHasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak panik dan tetap mengacu pada informasi dari BMKG.
Baca SelengkapnyaHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa juga dirasakan di wilayah Talaud, Siau dan Tahuna. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaSelain Ternate getaran gempa juga terdeteksi BMKG mengguncang beberapa saat di Jailolo dan Tidore, Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.
Baca Selengkapnya