Gempa Getarkan Garut Sabtu Pagi, Tiga Rumah Warga di Pasirwangi Rusak Parah
Gempa magnitudo 4,2 menggetarkan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (7/12) pagi.
Gempa magnitudo 4,2 menggetarkan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (7/12) pagi. Gempa jenis tektonik itu berpusat di Kecamatan Pasirwangi. Tiga rumah warga rusak parah akibat gempa tersebut.
Gempa berada pada lokasi koordinat 7.24 lintang selatan dan 107.72 bujur timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km barat daya Garut pada kedalaman 5 kilometer.
Kapolsek Pasirwangi Iptu Wahyono Aji mengatakan pihaknya bersama Koramil dan Kecamatan langsung turun melakukan pengecekan dan pemetaan. Hasilnya diketahui tiga rumah mengalami kerusakan yang cukup parah di tiga desa berbeda.
"Tiga rumah tersebar di Desa Padaasih, kemudian Desa Padaawas, dan Desa Padamulya. Untuk rumah-rumah yang rusak adalah milik Sandang (50), lalu milik Subhan (50) dan milik Ratam," kata Aji.
Aji menjelaskan rumah milik Sandang di Kampung Malati, Desa Padaawas mengalami kerusakan di bagian tembok rumahnya.
"Tembok rumahnya diketahui roboh akibat getaran gempa dan perkiraan kerugian mencapai jutaan rupiah," jelasnya.
Total Kerugian Puluhan Juta
Adapun rumah milik Subhan di Desa Padaawas, bagian temboknya mengalami kerusakan juga, namun tidak sampai roboh. Walau begitu, kerugian akibat kerusakan tersebut mencapai jutaan rupiah juga.
"Untuk rumah bapak Ratam, yang berada di Kampung Cimanglid, Desa Padamulya, diketahui bagian tembok rumahnya roboh akibat getaran gempa.
"Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Dan untuk rumah bapak Ratam ini, hasil koordinasi yang kami lakukan dengan para pihak, rumahnya terpaksa akan kami robohkan karena dinilai membahayakan pemilik rumah dan lingkungan sekitar," ungkapnya.
Untuk Ratam dan keluarganya, menurut Aji, untuk sementara akan mengungsi di tempat yang lebih aman. "Opsi awalnya tinggal di keluarga terdekatnya," ucapnya.
Aji mengatakan sejumlah rumah lainnya juga mengalami sejumlah kerusakan akibat getaran gempa. Mayoritas, bangunan yang rusak di bagian tembok yang terkelupas dan tidak membahayakan.
"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan lanjutan sehingga semuanya bisa masuk data dan dilaporkan untuk kemudian dilakukan penanganan lebih lanjut," katanya.