Kondisi Terkini Dampak Gempa Bandung, 700 Rumah Rusak dan 82 Warga Luka
Hingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa berkekuatan magnitudo 5.0 melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
"Hingga pukul 14.00 WIB, total rumah terdampak berjumlah 700 unit,” kata Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung, Rabu (18/9).
Hadi mengungkapkan, hingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Bandung sebanyak 491 unit rumah dan Kabupaten Garut 209 unit rumah.
“Pada rumah terdampak, BPBD Jabar masih menunggu informasi dari BPBD di tingkat kabupaten untuk menentukan tingkat kerusakannya,” kata dia.
Setelah upaya tersebut rampung, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten segera melakukan perbaikan fasilitas umum, pembersihan materiil dampak dari gempa, serta perbaikan rumah warga.
Selain tempat tinggal atau rumah, gempa bumi yang terjadi pada hari ini juga merusakkan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.
Sementara itu, BPBD mencatat jumlah korban luka-luka sejumlah 82 orang. Mereka yang luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Bandung 81 orang dan satu orang warga Kabupaten Garut.
“Dengan rincian 59 warga mengalami luka ringan dan 23 orang luka berat. Hingga kini tidak ada laporan adanya korban jiwa dampak gempa magnitudo 5.0 tersebut,” katanya
Untuk warga yang mengalami luka berat, kata dia, saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bedas Kertasari dan Puskesmas Bedas untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
“Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dilarikan ke RS bedas Kertasari dan ke Puskesmas Kertasari,” kata dia.
Puluhan Desa Terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mencatat sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut terdampak gempa yang terjadi Rabu (18/7).
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan berdasarkan data yang berhasil dihimpun, terdapat 15 wilayah yang terdampak di Kabupaten Bandung. Sedangkan di Kabupaten Garut ada 14 wilayah.
Di Kabupaten Bandung terdapat 491 Unit Rumah terdampak, 5 Unit Fasilitas Kesehatan, 2 Unit Bangunan, 9 Unit Sarana Pendidikan, 27 Unit Tempat Ibadah dan 18 Unit Fasilitas Umum. Berdasarkan data yang sama, terdapat 58 Luka Ringan, 23 Luka Berat dan 450 jiwa mengungsi.
Sedangkan dampak yang terjadi di Kabupaten Garut mencakup 209 Unit Rumah, 7 Unit Sarana Pendidikan dan 5 Unit Tempat Ibadah. BPBD Jabar pun mencatat ada 1 warga yang mengalami luka ringan.
BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kota terdampak dan terasa getaran gempa sekaligus mengecek langsung di lokasi kejadian. Korban dalam peristiwa ini masih terus dilakukan pendataan.
“Dampak Gempa Bumi masih dalam pemantauan, kerusakan dan korban masih dalam pendataan. Laporan sementara masih bersifat dinamis,” ucap dia.
“Kami sudah membangun pengungsian di lapangan sepakbola depan kecamatan kertasari (Kabupaten Bandung). Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dilarikan ke RS bedas Kertasari dan ke Puskesmas Kertasari,” Hadi melanjutkan.
Sementara itu, BMKG Stasiun Bandung mencatat ada sebanyak 20 kali gempa bumi susulan dengan Magnitudo terbesar 3.6 hingga siang hari.
Gempa susulan itu terjadi usai gempa pertama kali tercatat di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu (18/9) pagi dengan kekuatan 5.0. Titik gempa di Kabupaten Bandung berada di kordinat 7.19 LS,107.67 BT (24 km Tenggara Kab-Bandung-Jabar), dengan kedalaman 10 Kilometer.
Sedangkan, gempa Kabupaten Garut berada di titik 7.22LS, 107.70BT kedalaman: 10 Kilometer. Gempa susulan terjadi selama lima kali dengan magnitudo terbesar mulai dari 3.1 hingga 4.9.
"Sejak gempa pertama tercata, sampai siang ada gempa susulan berjumlah 20 kali. Ditotal dengan gempa utama jumlah 21. Magnitudo susulan terbesar Magnitudo 3.6," ujar Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono mengatakan, gempa bumi beruntun ini terjadi karena aktivitas dari Sesar Garut Selatan (Garsela).
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono.
Wilayah Terdampak
Kabupaten Bandung
Desa/Kel Tarumajaya
Desa/Kel Cihawuk
Desa/Kel Cibeureum
Desa/Kel Sukapura
Desa/Kel Cikembang
Desa/Kel Resmi Tingal
Kecamatan Kertasari
Desa/Kel Margamukti
Kecamatan Pangalengan
Desa/Kel Cikawao
Kecamatan Pacet
Desa/Kel Pinggirsari
Kecamatan Arjasari
Desa/Kel Bojongmanggu
Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Garut
Desa/Kel Barusari
Desa/Kel Pasirwangi
Desa/Kel Sarimukti
Desa/Kel Talaga
Desa/Kel Padamulya
Desa/Kel Padawaas
Desa/Kel Pasirkiamis
Desa/Kel Padamukti
Desa/Kel Padasuka
Kecamatan Pasirwangi
Desa/Kel Sirnajaya
Kecamatan Tarogong Kaler
Desa/Kel Mekarjaya
Kecamatan Sukaresmi