Update Dampak Gempa Darat Batang: 240 Rumah Rusak, 13 Orang Luka-Luka
Gempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ratusan rumah rusak itu tersebar di Batang dan Pekalongan.
Update Dampak Gempa Darat Batang: 240 Rumah Rusak, 13 Orang Luka-Luka
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 240 rumah warga rusak akibat gempa dengan magnitudo 4,4 di Batang, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 14 rumah mengalami rusak berat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ratusan rumah rusak itu tersebar di Batang dan Pekalongan.
"Wilayah teridentifikasi adanya kerusakan berada di Kecamatan Batang, Warungasem dan Wonotunggal yang berada di Kabupaten Batang. Sedangkan di Kota Pekalongan, 2 rumah warga yang rusak di Kecamatan Pekalongan Timur," kata Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa (9/7).
Abdul Muhari merinci ratusan rumah akibat gempa Batang itu. Dia menyebut, rumah rusak berat 14 unit, rusak sedang 34, dan rusak ringan 192.
Di Kabupaten Batang, sebaran kerusakan tertinggi di Kecamatan Batang, yaitu dengan 8 wilayah administrasi setingkat desa dan kelurahan.
Selain kerusakan di sektor pemukiman, gempa bumi dengan magnitudo 4,4 itu juga berdampak pada kantor pemerintahan 8 unit, fasilitas pendidikan 15, tempat ibadah 5 dan pasar tradisional dengan rusak ringan 1.
"Sejauh ini, tidak ada laporan adanya korban meninggal dunia. Namun, BNPB mendapatkan informasi sebanyak 13 warga mengalami luka ringan," ucap Abdul Muhari.
Upaya Darurat
Selama berlangsungnya upaya pertolongan, Pemerintah Kabupaten Batang yang didampingi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan rapat koordinasi tanggap darurat.
Pertemuan tersebut dihadiri berbagai unsur di tingkat Kabupaten Batang, seperti bupati, kapolres, dandim, organisasi perangkat daerah. Salah satu hasil rapat tersebut yaitu penetapan status tanggap darurat.
Pemerintah kabupaten mengeluarkan surat keputusan status tanggap darurat selama 7 hari. Penentuan status ini ditindaklanjuti dengan aktivasi pos komando atau posko penanganan darurat bencana gempa bumi.
Hingga senin petang (8/7), petugas gabungan dibantu warga melakukan pembersihan material reruntuhan bangunan di 3 kecamatan.
Pada hari ini, Selasa (9/7), agenda kegiatan diprioritaskan pada pendistribusian bantuan makanan dan non-makanan kepada warga terdampak dan pelayanan kesehatan.
Terkait dengan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, tim gabungan tengah mempersiapkan untuk melakukan kajian kebutuhan pascabencana (jitupasna). Tim tersebut juga akan melakukan penilaian untuk verifikasi dan validasi data kerusakan bangunan.
Gempa bumi ini terjadi pada Minggu (7/7), pukul 14.35 WIB. Pusat gempa berada di 5 km timur laut Batang, Jawa Tengah, dengan kedalaman 6 km.
Jenis Gempa Batang
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter atau pusat gempa Batang terletak pada koordinat 6.96° LS dan 109.74° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah tenggara Kota Batang.
Gempa tersebut merupakan jenis kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
"Gempa Batang memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Dia mengatakan, gempa Batang memiliki kedalaman yang sangat dangkal dengan hiposenter 6 kilometer.
"Gempa Batang merupakan jenis gempa destruktif, karena gempa yang terjadi menimbulkan kerusakan puluhan bangunan rumah, baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat," kata Daryono melalui keterangan tertulis, Senin (8/7).
Daryono menjelaskan, banyaknya bangunan rusak di Batang disebabkan oleh pusat gempanya yang sangat dangkal dengan kualitas bangunan yang rendah serta tidak tahan gempa.
Dia mencatat, gempa Batang hanya diikuti 3 kali gempa susulan (aftershock). Rinciannya, gempa susulan pertama bermagnitudo 2,2. Kedua, bermagnitudo 2,5. Terakhir, bermagnitudo 1,9.