Gempa Pasaman Barat, Banyak Pengungsi Mulai Mengeluh Sakit
Merdeka.com - Ratusan warga terdampak gempa yang mengungsi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, mulai dirundung berbagai penyakit sejak Sabtu (27/2) hingga saat ini.
Berdasarkan data tiga posko pelayanan kesehatan di halaman kantor bupati, diketahui jumlah pengungsi yang mengeluhkan sakit sebanyak 501 orang.
Dengan rincian 180 orang di posko pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Pasaman Barat, 150 orang di posko tim medis Semen Padang, 171 orang di posko kesehatan Biddokkes Polda Sumbar.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
"Layanan yang kami berikan berupa pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat terhadap penyakit yang dikeluhkan," kata dokter di Posko Kesehatan Dinas Kesehatan Pasaman Barat Dian Leonita di Simpang Empat, Minggu (27/2).
Ia mengatakan ada berbagai keluhan yang disampaikan oleh pengungsi seperti demam, batuk, pilek, penyakit kulit, hingga hipertensi.
Sementara di pos pelayanan kesehatan Biddokes Polda Sumbar, jumlah pengungsi yang berobat sebanyak 171 orang.
Kasubid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar dr Eka Purnama Sari mengatakan keluhan pengungsi adalah diare, batuk, flu, demam, gatal-gatal dan lainnya.
"Warga yang mengeluhkan sakit langsung diperiksa oleh tim medis yang ada di pos kesehatan, kemudian diberikan obat," jelasnya.
Sementara di posko pelayanan kesehatan Semen Padang hingga Sabtu malam tercatat ada 171 pengungsi yang mengeluh sakit.
Rata-rata penyakit yang dikeluhkan oleh pengungsi adalah demam, flu, dan batuk dengan rentang usia pasien 30-50 tahun.
Salah seorang pengungsi yang berasal dari Timbo Abu, Kecamatan Talamau Sabariah (62) mengeluhkan sakit kepala ketika berada di tenda pengungsian.
Ia yang telah mengungsi sejak Jumat (25/2) itu kemudian dipapah oleh anaknya Hendra (25) ke tenda medis milik Semen Padang.
Pengungsi lainnya yang berasal dari Mudiak Simpang Damri (60) tiba-tiba jatuh pada Sabtu (26/2) malam karena sakit kepala, lalu diantarkan sang istri ke pos kesehatan.
Medis menengarai faktor ketersediaan air minum serta pola makan yang tidak teratur menjadi penyebab sakitnya pengungsi. Dikutip dari Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa material rumah.
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaAda tiga kecamatan yang terkena dampak paling parah dari gempa tersebut
Baca SelengkapnyaKurang lebih 500 warga yang mengungsi di sejumlah posko di Wulanggitang dan Sekolah Dasar Kemiri
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca Selengkapnya