Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Mendikbud akan rancang ulang kurikulum

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Mendikbud akan rancang ulang kurikulum Pekan Pendidikan dan Kebudayaan di Lippo Mall Puri. ©2017 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Pesatnya perkembangan dunia digital menandai masuknya Revolusi Industri 4.0 atau keempat. Dampak dari revolusi industri diprediksi akan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan karena digantikan sistem komputerisasi atau digital.

Hal ini menjadi tantangan dari para generasi muda ke depan. Karena itulah dari sistem pendidikan juga harus mampu menyesuaikan dengan kondisi ini. Dalam rangka itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merancang ulang kurikulum sebagai acuan pembelajaran di sekolah. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, Rabu (2/5).

"Kita sebetulnya sebelum adanya isu tentang revolusi industri 4.0 itu Kemendikbud sudah membuat standar untuk pembelajaran itu akan kita me-redesign kurikulum yang memiliki lima kompetensi," jelasnya usai upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat.

Lima kemampuan yang harus dimiliki para generasi muda dalam rangka menghadapi revolusi industri keempat ialah kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, dan percaya diri.

"Jadi ini adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk bisa masuk abad 21 dan menguasai serta bergaul dalam revolusi industri 4.0," jelasnya.

Terkait capaian bidang pendidikan dalam setahun terakhir, Muhadjir menyampaikan ada target tertentu yang masih jauh dari harapan. Sementara sisa waktu jabatannya hanya sekitar setahun.

"Kita berkejaran dengan waktu. Mudah-mudahan kita bisa lebih mempertajam prioritas-prioritas yang memang harus kita lakukan berhubungan dengan semakin terbatasnya waktu dan semakin terbatasnya anggaran, semakin terbatasnya kesempatan untuk mengeksekusi program-program itu," paparnya.

Tahun ini pihaknya akan fokus mengatasi persoalan guru yang cukup kompleks. Muhadjir mengatakan rasio guru dibanding siswa cukup ideal. "Tetapi memang sebetulnya itu adalah semu karena sebagian besar hampir separuh dari guru-guru yang bertugas tak memiliki status atau biasa disebut guru honorer," jelasnya.

Data Kemendikbud 2017 jumlah guru honorer sebanyak 736 ribu di sekolah-sekolah negeri. Tahun ini akan ada pengangkatan guru honorer dalam jumlah besar. Untuk mengangkat semua guru honorer ini menjadi ASN tak bisa sekaligus tapi bertahap.

"Tentu saja butuh beberapa waktu atau beberapa tahun. Tidak mungkin kita mengangkat sekaligus. Jadi pengangkatan tahun ini adalah untuk menutup guru yang pensiun tahun ini ditambah mengganti pensiunan yang lama yang tidak diganti," jelasnya.

Pensiunan lama yang belum diganti terjadi sejak 2003. "Jadi telah terjadi akumulasi guru-guru yang mestinya harus diganti belum diganti. Kemudian sekolah secara serampangan mengambil jalan pintas mengangkat guru honorer dan itu diambil dari dana BOS (Biaya Operasional Sekolah)," jelasnya.

Sekolah kerap menggunakan dana BOS untuk menggaji guru honorer. Padahal peruntukannya hanya untuk operasional.

"Ini tumpang tindih masalahnya makanya kita akan urai mulai tahun ini mudah2an kuncinya mengangkat guru PNS atau guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) nanti. Berapa jumlahnya kemudian skemanya seperti apa, prosedur rekrutmennya seperti apa itu urusan bukan lagi jadi kewenangan Kemendikbud tapi Kementerian PANRB," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan

Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Daftar Pekerjaan Terancam Hilang di Indonesia dan Digantikan Mesin
Ini Dia Daftar Pekerjaan Terancam Hilang di Indonesia dan Digantikan Mesin

Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.

Baca Selengkapnya
10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan
10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan

WEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah

Di tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Di Rakornas BPSDM 2024, Mendagri Dorong Mindset Baru dalam Digitalisasi Pemerintahan
Di Rakornas BPSDM 2024, Mendagri Dorong Mindset Baru dalam Digitalisasi Pemerintahan

Tito Karnavian mendorong perubahan pola pikir (mindset) baru dalam hal digitalisasi pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Kebut Pekerja Teknologi Tinggi, Pemerintah China Tambah 40 Jurusan Baru Akademik
Kebut Pekerja Teknologi Tinggi, Pemerintah China Tambah 40 Jurusan Baru Akademik

Sektor ini semakin disebut-sebut sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi ekonomi China.

Baca Selengkapnya
15 Pekerjaan Diprediksi Punah Tahun 2027, Ada Teller Bank dan Satpam
15 Pekerjaan Diprediksi Punah Tahun 2027, Ada Teller Bank dan Satpam

Riset WEF mengungkapkan bahwa 23 persen tenaga kerja di berbagai industri akan berubah hanya dalam lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Umumkan Mata Pelajaran AI dan Coding Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Mendikdasmen Umumkan Mata Pelajaran AI dan Coding Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebut mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan "coding" bakal diajarkan mulai dari kelas 4 SD.

Baca Selengkapnya
Dirut Pos Indonesia Bocorkan Kriteria Karyawan Bakal di-PHK Tahun Ini
Dirut Pos Indonesia Bocorkan Kriteria Karyawan Bakal di-PHK Tahun Ini

Penggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman.

Baca Selengkapnya
Survei Populix: Khawatirnya 62% Responden Pekerjaan Bakal Tergusur Kecanggihan AI
Survei Populix: Khawatirnya 62% Responden Pekerjaan Bakal Tergusur Kecanggihan AI

Hasilnya, sebanyak 62% responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial (AI).

Baca Selengkapnya
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop

Kebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.

Baca Selengkapnya
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas

Gig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Selengkapnya