Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Percaya Polri Akan Bersikap Netral Dalam Pelaksanaan Pemilu
Survei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Survei itu dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Percaya Polri Akan Bersikap Netral Dalam Pelaksanaan Pemilu
Netralitas institusi Polri menjadi hal yang selalu ditekankan untuk menjaga kondusivitas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia mencatat mayoritas masyarakat 83,5 persen meyakini Kepolisian akan bersikap netral dalam melakukan persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dengan rincian 6,8 persen masyarakat meyakini Kepolisian sangat netral dan 76,7 persen netral di Pemilu 2024. Sementara itu, sekitar 7.7% masyarakat menilai Polri tidak atau sangat tidak netral.
Adapun sejauh ini masyarakat menilai kinerja Kepolisian dalam menjaga keamanan dalam persiapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah cukup baik di angka 84,6 persen, dengan rincian 7,0 persen masyarakat menilai sangat baik, sedangkan 77,5 persen baik.
Selain itu, 4 persen masyarakat menilai buruk dan 0,4 persen sangat buruk. Sisanya, 11,5 persen masyakarat tidak tahu/jawab.
Kepercayaan masyarakat itu berdasarkan survei dilakukan Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Evaluasi Publik Atas Kinerja Kepolisian, Keamanan dan Masalah-Masalah Sosial Kemasyarakatan'.
Sebagai informasi, Indikator Politik telah melakukan survei mulai tanggal 17 Oktober hingga 21 Oktober 2023.
Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia. Tujuan survei untuk mengetahui berbagai aspek terkait penilaian kinerja Polri dalam masalah-masalah yang terkait langsung dan dirasakan masyarakat. Selain itu, survei juga menanyakan tentang kinerja dan netralitas Polri menghadapi Pemilu 2024.
Metode Survei
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) yang dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih.
Wawancara ini dilakukan kepada 2.000 sampel responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of Error (Mo) diperkirakan + 2,2 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).