Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Din Minimi, penjahat paling dicari yang buat 2 TNI terbunuh

Ini Din Minimi, penjahat paling dicari yang buat 2 TNI terbunuh din minimi. ©youtube.com

Merdeka.com - Nama Din Minimi atau Nurdin bin Ismail Amat Alias Nurdin Abu Minimi mungkin masih asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Namun, di Aceh nama Din Minimi sangatlah santer.

Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati.

"Lagi diburu terus karena berbahaya," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (24/3).

Din Minimi dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah. Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.

Adiknya bernama Hamdani alias Sitong, tewas dalam pertempuran antara GAM dengan aparat tahun 2004. Adik ke tiganya, Mak Isa alias si Bukrak, hilang sejak konflik, dan hingga kini tidak diketahui hidup atau mati. Dan terakhir adik bungsunya, Azhar, kini pengangguran dan berdomisili di Aceh Timur.

Teranyar, dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok orang bersenjata, Senin sore (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.

Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.

"Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil," kata Mukim Daud, Selasa (24/3).

Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.

"Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali," ungkapnya.

TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan.

Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3).

"Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud.

TNI masih terus memburu kelompok Din Minini tersebut.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP