Jenderal Tito tegaskan Polri netral dalam Pilkada Serentak 2018

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan instansinya tetap netral menghadapi Pilkada Serentak 2018. Jenderal bintang empat ini mengatakan, Polri tidak akan berpihak pada salah satu pasangan calon manapun.
"Kita posisi Polri netral. Dan panglima juga sejalan. Dan minggu depan, kami akan berkunjung ke wilayah untuk mengumpulkan anggota bersama, dan menyampaikan poin netralitas dan soliditas," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
Polri juga akan mensosialisasikan netralitas pada semua anggotanya. Termasuk anggota purnawirawan yang mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2018.
"Prioritas kami sepakati, dalam rapat tadi di mabes TNI, kita sepakati untuk datang, terutama di daerah yang ada calon di daerah dengan latar belakang purnawirawan Polri dan TNI," ujar Tito.
Terkait hal itu, Tito mengaku sudah mengeluarkan beberapa telegram sejak 25 Agustus 2017, dan yang terakhir adalah 5 Januari 2018. Di mana dalam telegram tersebut memerintahkan jajaran untuk bersikap netral dan tidak mendukung pasangan calon manapun.
"Kami akan datang, mengumpulkan jajaran, kemudian kami sampaikan di antaranya penekanan netralitas ini," tandasnya.
Diketahui, ada tiga jenderal purnawirawan Polri bertarung dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang. Pertama ada mantan Analis Kebijakan Utama Sespimti Lemdiklat Polri Irjen (purn) Anton Charliyan mendampingi politisi PDIP Tubagus Hasanuddin maju dalam Pilgub Jabar.
Kemudian Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Pol (purn) Murad Ismail berpasangan dengan Barnabar Nataniel Orno maju dalam Pilgub di Maluku. Keduanya diusung PDIP dan didukung oleh PKB.
Terakhir Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin mendampingi Sekda Kaltim Rusmadi Wongso maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur. Keduanya diusung PDIP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya