Jerit Hati Warga Riau, Kerap Hadapi Kelangkaan Solar Jelang Akhir Tahun: Sulit Didapat, Harus Antre Berjam-jam
Meski Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi.
Antrean panjang kendaraan diesel hingga ke badan jalan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Jerit Hati Warga Riau, Kerap Hadapi Kelangkaan Solar Jelang Akhir Tahun: Sulit Didapat, Harus Antre Berjam-jam
Bahan Bakar Minyak jenis solar subsidi mulai langka di Riau. Puluhan mobil bermesin diesel terpaksa mengantre sampai ke jalan raya.
Seperti terjadi di Pekanbaru Rabu (18/10), warga berbondong-bondong mengantre pengisian BBM solar di sejumlah SPBU. Ada yang antre di 2 SPBU Jalan Soekarno Hatta, SPBU jalan SM Amin hingga SPBU Arifin Ahmad, serta SPBU Hangtuah.
"Antrean kami biasanya pagi atau malam. Karena jam segitu baru ada solarnya. Terpaksa sampai parkir di pinggir jalan menunggu antrean, karena banyak yang mau isi solar."
Kata salah satu warga Pekanbaru M Hanan kepada merdeka.com.
@merdeka.com
Hanan mengaku tak kaget dengan kejadian ini. Meski Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi.
Entah apa sebabnya, tapi begitulah hal yang terjadi di Riau.
"Ya sudah biasa, setiap mau akhir tahun begini terus. Solar selalu sulit didapatkan, harus antrean berjam-jam."
Kata Hanan.
SPBU Padat
Frans, warga dari Kabupaten Pelalawan juga mengaku kesulitan mencari solar ketika tiba di Pekanbaru. Dia mengantre di SPBU Arifin Ahmad dan SPBU Hangtuah untuk mengisi solar subsidi.
"Entah ke mana larinya solar subsidi ini, selama sebulan ini sering langka. Harus antre berjam-jam. Awalnya antre di SPBU Arifin Ahmad, karena panjang kali saya pergi ke SPBU Hangtuah sambil jalan mau pulang ke Pelalawan. Tapi di SPBU Hangtuah juga antre," kata Frans.
Antrean panjang hingga ke jalan raya ini dinilai mengganggu pengguna jalan lainnya.
Masyarakat mengeluhkan keberadaan SPBU yang dianggap tidak mengindahkan keamanan dan kenyamanan warga lain.
"SPBU ini terlihat tidak mengatur antrean yang menggunakan jalan umum. Sampai macet dan menyebabkan kami terlambat sampai ke tempat kerja."
Kata warga bernama Frans.
@merdeka.oom